Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh kini berencana membangun hutan kota dan ruang terbuka hijau (RTH) di pusat perkantoran pemerintah daerah setempat di Kompleks Perkantoran Suka Makmur.
Fasilitas tersebut untuk sementara waktu akan dibangun di atas lahan seluas empat hektare, dengan luas lahan cadangan yang tersedia mencapai 54 hektare.
"Pembangunan taman hutan kota ini direncanakan akan dilaksanakan pada 2020," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya, Teuku Hidayat di Suka Makmue, Sabtu.
Dengan adanya pembangunan sarana tersebut, maka diharapkan ruang terbuka hijau bagi masyarakat dapat semakin terbuka lebar sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan guna mewujudkan wisata Islami di daerah itu.
Adapun sarana yang akan dibangun di lokasi tersebut, kata dia, meliputi sarana olahraga, ruang baca publik, serta berbagai sarana lainnya yang diharapkan mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap sehat.
"Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembuatan detail design engineering (DED)," kata Teuku Hidayat.
Pemerintah daerah juga sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia di Jakarta, agar program tersebut dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan.
"Pemerintah pusat juga sudah memberi sinyal akan membantu alokasi anggaran guna mewujudkan taman hutan kota dan ruang terbuka hijau di pusat pemerintahan setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Fasilitas tersebut untuk sementara waktu akan dibangun di atas lahan seluas empat hektare, dengan luas lahan cadangan yang tersedia mencapai 54 hektare.
"Pembangunan taman hutan kota ini direncanakan akan dilaksanakan pada 2020," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya, Teuku Hidayat di Suka Makmue, Sabtu.
Dengan adanya pembangunan sarana tersebut, maka diharapkan ruang terbuka hijau bagi masyarakat dapat semakin terbuka lebar sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan guna mewujudkan wisata Islami di daerah itu.
Adapun sarana yang akan dibangun di lokasi tersebut, kata dia, meliputi sarana olahraga, ruang baca publik, serta berbagai sarana lainnya yang diharapkan mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap sehat.
"Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembuatan detail design engineering (DED)," kata Teuku Hidayat.
Pemerintah daerah juga sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia di Jakarta, agar program tersebut dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan.
"Pemerintah pusat juga sudah memberi sinyal akan membantu alokasi anggaran guna mewujudkan taman hutan kota dan ruang terbuka hijau di pusat pemerintahan setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019