Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang juga Dosen FMIPA UI Retno Lestari memperkenalkan sebuah program inovatif bernama mikoponik yang fokus pada pemanfaatan limbah agrikultur sebagai media tanam salah satu jenis jamur yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
"Metode ini diperkenalkan kepada masyarakat di Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, pada Agustus 2019 yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat," kata Ketua Tim Pengmas FMIPA UI Retno Lestari di Kampus UI Depok, Jumat.
Baca juga: Pertamina bantu masyarakat budi daya jamur tiram
Mikoponik merupakan suatu istilah yang dibuat untuk menyebut sistem budidaya jamur yang sedang dikembangkan oleh Tim Pengmas FMIPA UI yang bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia dan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI).
"Program mikoponik dilakukan di Desa Bojong Koneng, karena desa tersebut merupakan daerah yang cocok untuk budidaya jamur," katanya.
Selain karena memiliki kelembapan yang tinggi dan suhu yang rendah, desa tersebut memiliki banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar untuk membantu peningkatan pendapatan ekonomi mereka.
Desa tersebut juga memiliki limbah agrikultur yang biasanya diolah menjadi pupuk atau langsung dibakar jika sudah terlalu menumpuk. Padahal jika diintegrasikan dengan budidaya jamur, limbah tersebut akan memiliki nilai jual karena dapat diubah menjadi media pertumbuhan jamur (baglog) yang akan menghasilkan jamur konsumsi.
Program mikoponik fokus pada pemanfaatan limbah agrikultur sebagai media tanam salah satu jenis jamur yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih memiliki nilai ekonomis tinggi karena sering dijual untuk keperluan konsumsi sebagai bahan pangan sehat dan alternatif pengganti daging.
Program mikoponik dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan budidaya jamur tiram secara berkesinambungan ke masyarakat di Desa Bojong Koneng. Kegiatan meliputi pengenalan awal tentang manfaat dan budidaya jamur tiram putih, mulai dari pembuatan baglog, inkubasi baglog, sampai pemanenan. Kegiatan tersebut disambut dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
Program ini dilaksanakan oleh 2 dosen FMIPA UI yaitu Retno Lestari, Abinawanto, beserta 4 mahasiswa yaitu Putra Mahanaim Tampubolon, Rabbil Pratama Aji, Aliff Muhammad Orlando, dan Sulthan Rafii Ardiansyah yang didanai oleh Hibah Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Diharapkan program inovatif ini dapat membantu masyarakat Desa Bojong Koneng dalam memanfaatkan limbah agrikultur menjadi produk jamur konsumsi serta terbentuknya motivator desa agar program dapat terus berlanjut.
"Program ini diharapkan dapat membangun potensi Desa Bojong Koneng sebagai salah satu desa yang menjadi sentra produksi jamur di kota Bogor," demikian Retno Lestari.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Metode ini diperkenalkan kepada masyarakat di Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, pada Agustus 2019 yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat," kata Ketua Tim Pengmas FMIPA UI Retno Lestari di Kampus UI Depok, Jumat.
Baca juga: Pertamina bantu masyarakat budi daya jamur tiram
Mikoponik merupakan suatu istilah yang dibuat untuk menyebut sistem budidaya jamur yang sedang dikembangkan oleh Tim Pengmas FMIPA UI yang bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia dan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI).
"Program mikoponik dilakukan di Desa Bojong Koneng, karena desa tersebut merupakan daerah yang cocok untuk budidaya jamur," katanya.
Selain karena memiliki kelembapan yang tinggi dan suhu yang rendah, desa tersebut memiliki banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar untuk membantu peningkatan pendapatan ekonomi mereka.
Desa tersebut juga memiliki limbah agrikultur yang biasanya diolah menjadi pupuk atau langsung dibakar jika sudah terlalu menumpuk. Padahal jika diintegrasikan dengan budidaya jamur, limbah tersebut akan memiliki nilai jual karena dapat diubah menjadi media pertumbuhan jamur (baglog) yang akan menghasilkan jamur konsumsi.
Program mikoponik fokus pada pemanfaatan limbah agrikultur sebagai media tanam salah satu jenis jamur yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih memiliki nilai ekonomis tinggi karena sering dijual untuk keperluan konsumsi sebagai bahan pangan sehat dan alternatif pengganti daging.
Program mikoponik dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan budidaya jamur tiram secara berkesinambungan ke masyarakat di Desa Bojong Koneng. Kegiatan meliputi pengenalan awal tentang manfaat dan budidaya jamur tiram putih, mulai dari pembuatan baglog, inkubasi baglog, sampai pemanenan. Kegiatan tersebut disambut dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
Program ini dilaksanakan oleh 2 dosen FMIPA UI yaitu Retno Lestari, Abinawanto, beserta 4 mahasiswa yaitu Putra Mahanaim Tampubolon, Rabbil Pratama Aji, Aliff Muhammad Orlando, dan Sulthan Rafii Ardiansyah yang didanai oleh Hibah Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Diharapkan program inovatif ini dapat membantu masyarakat Desa Bojong Koneng dalam memanfaatkan limbah agrikultur menjadi produk jamur konsumsi serta terbentuknya motivator desa agar program dapat terus berlanjut.
"Program ini diharapkan dapat membangun potensi Desa Bojong Koneng sebagai salah satu desa yang menjadi sentra produksi jamur di kota Bogor," demikian Retno Lestari.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019