Takengon, Aceh (ANTARA) - Aliansi mahasiswa Gayo di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, menggelar unjukrasa di depan Gedung DPRK setempat di Takengon, Senin.
Mereka menyuarakan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
Massa mahasiswa berkumpul di halaman gedung wakil rakyat tersebut melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi mereka.
Baca juga: Polisi perketat pengamanan di depan gerbang DPR jelang demo
"Kami datang ke sini dengan damai. Kami melihat kondisi bangsa hari ini, yang mana KPK telah dilemahkan, undang-undang yang kontroversial yang tidak berpihak kepada rakyat," ujar salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Mahasiswa mengatakan aksi demo yang mereka lalukan semata hanya ditunggangi oleh kepentingan rakyat.
Baca juga: Soal hasutan aksi terkait kelompok gelombang baru, Wiranto: Saya tidak menuduh
Mereka terus mendesak para Anggota DPRK Aceh Tengah untuk menemui mereka di halaman gedung dewan tersebut.
"Silahkan lihat kami datang ke sini atas satu suara tolak RUU. Hidup mahasiswa. Bapak-bapak sekalian, silahkan lihat kami datang ke sini, kami ditunggangi pak, kami ditunggai oleh rasa takut kami, kami ditunggangi oleh kepentingan kami sebagai masyarakat Indonesia," seru perwakilan mahasiswa.
"Kami ditunggangi atas kepastian masa depan kami yang akan dihancurkan oleh undang-undang yang tidak pro dengan rakyat. Kami ditunggangi oleh Undang-Undang KPK sebagai senjata pemberantas korupsi. Kami di sini ditunggangi oleh kepentingan yang akan menguntungkan rakyat kita semua pak. Hidup mahasiswa," sebut mahasiswa.
Aksi demo para mahasiswa ini tampak berlangsung tertib dan aman. Mahasiswa yang datang berjumlah ratusan dari berbagai kampus dan sekolah tinggi yang ada di Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.
Mahasiswa mendesak DPRK Aceh Tengah secara kelembagaan untuk menyampaikan aspirasi mereka ke Jakarta.
"Kami peduli akan masa depan kami pak. Kami peduli akan masa depan bangsa dan daerah kami," seru mahasiswa.
Mahasiswa Gayo demo tolak RUU di DPRK Aceh Tengah
Senin, 30 September 2019 13:21 WIB
Kami datang ke sini dengan damai. Kami melihat kondisi bangsa hari ini, yang mana KPK telah dilemahkan, undang-undang yang kontroversial yang tidak berpihak kepada rakyat