Makassar (ANTARA) - Sebanyak 24 orang warga negara asing (WNA) asal India yang merupakan kelompok jamaah tablig dikarantina di markas dakwah Masjid Jami Al Hidayah di Kelurahan Paccinongan Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Benar ada WNA India, saat ini mendapat pengawasan khusus, dan sudah disampaikan kepada panitianya agar mereka tidak ke luar wilayah sekitar," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo saat dikonfirmasi, Senin.
Kelompok jamaah tablig ini bukan merupakan kelompok jamaah tablig yang bermarkas di Kerung-kerung atau kelompok Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang sebelumnya digelar di Pakkato, Gowa.
Baca juga: Polri: Sebagian jamaah Tabligh Ijtima Gowa sudah dipulangkan
Untuk itu, kesigapan pemerintah Kabupaten Gowa atas keberadaan WNA asal India di wilayah Sulsel dinilai sangat berpotensi terjadi penyebaran COVID-19, mengingat Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah menjadi tempat berkumpulnya jamaah tablig.
Selain itu, langkah antisipasi telah dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait baik TNI-Polri dan perangkat lurah dan camat guna mengisolasi para jamaah agar sementara di isolasi di wilayah tersebut demi memudahkan pengawasan di tengah pandemi corona.
Baca juga: Pemkab Gowa isolasi ribuan peserta Ijtima Dunia akibat corona
Sebelumnya, 24 WNA asal India ini terbagi menjadi tiga kelompok. Rencananya mereka akan kembali pada awal April dan Mei 2020 tujuan New Delhi, dari Makassar transit di Jakarta, dan Kuala Lumpur. Namun belakangan tertunda karena India saat ini memberlakukan lockdown atau penguncian akses masuk ke negara tersebut.
Sampai saat ini WNA India masih berada Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah dan dipantau aparat keamanan serta Imigrasi Sulsel.
Selain itu, mereka sementara dalam pengurusan dan telah ada penyampaian dari pemerintah kepada pihak Kedubes India untuk mengurus kepulangan warga negara India yang ada Kabupaten Gowa
Sedangkan riwayat perjalanan mereka di Indonesia saat tiba di Makassar pada 20 Desember 2019, selanjutnya pada 26 Januari 2020, menuju Propinsi Sulawesi Barat untuk melakukan syiar atau dakwah.
Kemudian pada tanggal 26 Maret masuk kembali ke Makassar, Sulsel menuju di Kabupaten Gowa untuk melaksanakan kegiatan yang sama.