Jakarta (ANTARA) - Petenis Rusia Daniil Medvedev menjuarai turnamen ATP Finals pertamanya setelah menuntaskan persaingan melawan juara US Open Dominic Thiem dari Austria dengan -6, 7-6(2), 6-4 selama dua jam 43 menit.
Medvedev yang juga mengalahkan peringkat satu Novak Djokovic dan peringkat dua Rafael Nadal awal pekan ini, menjadi petenis pertama yang menyingkirkan Tiga Besar dalam turnamen penutup musim ini.
Mengutip laman ATP Tour, dia juga menjadi salah satu dari empat petenis yang secara lengkap mengalahkan Tiga Besar dalam satu turnamen sejak dimulainya era ATP Tour pada 1990.
"Ini adalah salah satu kemenangan terbaik saya, dua jam 42 menit, tiga set melawan pemain hebat. Dominic, selamat atas apa yang Anda raih dalam karir Anda. Nama Anda sudah tercatatkan dalam buku sejarah tenis. Ini hebat. Anda menang Grand Slam tahun ini, permainan Anda tak bisa dipercaya. Saya harap kita akan kembali bermain dalam kesempatan besar seperti ini lagi," kata Medvedev usai pertandingan di London itu, Minggu malam waktu setempat.
Satu tahun lalu, Medvedev melakukan debut tanpa kemenangan dalam turnamen ini dan hanya mengklaim satu set. Kini dia menjadi juara edisi 2020 yang tak terkalahkan sehingga mendapatkan 1.500 poin peringkat ATP dari turnamen elit ini.
Kemenangan ini juga menjadi perpisahan bagi ATP Finals setelah 12 tahun dilaksanakan di London karena tahun depan akan pindah ke Kota Turin Italia.
Pada edisi perdana London di 2009, petenis Rusia lainnya Nikolay Davydenko juga menjadi juara.
Thiem bertanding dengan baik untuk menyelamatkan delapan break point pertama yang dia hadapi dalam pertandingan ini dengan memanfaatkan servisnya yang kencang dan groundstroke yang kuat untuk menghindari masalah sepanjang pertandingan.
Tetapi dia kerap membuat kesalahan dan tidak bisa bangkit dari lawannya yang lebih muda.
Medvedev dikenal karena pertahanannya yang hampir tidak bisa ditembus, tetapi sejak awal dia menunjukkan ingin mengontrol permainan dari baseline.
Sesekali masuk ke area depan untuk mencegah Thiem melepaskan pukulan groundstroke-nya yang kuat.
Thiem berusaha menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangkan ATP Finals dari sektor tunggal atau ganda.
Ini tahun kedua berturut-turut dia menderita kekalahan memilukan di arena The O2. Musim lalu, Stefanos Tsitsipas mengalahkan Thiem dalam final.
"Tentu saja saya kecewa, tapi di saat yang sama saya juga bangga dengan performa sepanjang pekan ini. Daniil benar-benar pantas mendapatkannya," kata Thiem.
"Pertandingan yang luar biasa. Selamat untuk tahun yang luar biasa. Saya pikir ini adalah bulan yang luar biasa, dengan gelar Bercy dan di sini dan saya berharap kami akan memiliki banyak pertandingan hebat selanjutnya. Sungguh menyenangkan hari ini, meskipun saya kalah," pungkas Thiem.