Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengingatkan bupati dan wali kota di Aceh untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah dalam berbagai upaya pencegahan COVID-19.
“Data terakhir yang dikeluarkan oleh Satgas COVID-19 Nasional, seluruh wilayah Aceh saat ini bebas dari Zona Merah, namun demikian kita tetap harus waspada dan tidak boleh lengah,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela rapat bersama Pimpinan Forkopimda Aceh dengan seluruh Bupati dan Wali Kota di Aceh yang berlangsung secara virtual.
Ia menyebutkan sebanyak 10 kabupaten/kota masuk dalam Zona Oranye, dan 13 kabupaten/kota masuk dalam Zona Kuning.
Ia menjelaskan pemerintah juga terus mengejar capaian vaksinasi COVID-19 di Aceh, di mana sampai dengan tanggal 26 Juli 2021, capaian Vaksinasi COVID-19 di Aceh sebanyak 653.880 orang (16,23 persen) untuk Dosis 1 dan 249.633 orang (6,20 persen) untuk Dosis 2, dari sasaran sekitar 4 juta orang.
Menurut dia upaya mengejar capaian vaksinasi tersebut akan terus kita lakukan secara maksimal, walaupun dengan segala keterbatasan, termasuk kendala ketersediaan vaksin secara nasional yang berdampak.
Ia menyebutkan sampai dengan 28 Juli 2021 Pemerintah Aceh telah menerima 666.840 dosis vaksin, dan yang terakhir didistribusikan ke Aceh yaitu sebanyak 37.400 Dosis yang dikirimkan pada 22 Juli 2021.
"Saat ini stok vaksin yang tersedia sebanyak 600 dosis, dan kita akan menerima tambahan 33.300 dosis lagi dari Kemenkes RI,” katanya.
Nova mengatakan vaksin yang akan tiba Kamis hari ini adalah vaksin Moderna yang akan diberikan khusus suntik dosis ketiga bagi tenaga medis. Sementara vaksin sinovac direncanakan akan tiba Jumat.
Nova menyebutkan perlu langkah-langkah strategis agar vaksin yang telah telah diperoleh tidak menganggur dan harus segera dimanfaatkan.
Kemudian ia juga mengingatkan terkait persoalan insentif bagi tenaga kesehatan yang merupakan amanah dari Surat Mendagri. Dalam aturan tersebut, Pemda diharapkan melakukan refocusing APBD untuk penanganan COVID-19, termasuk alokasi insentif bagi tenaga kesehatan walaupun anggaran DAU yang ada sangat terbatas.
Ia mengatakan di tingkat provinsi, Pemerintah Aceh telah merealisasikan insentif tenaga kesehatan RSUDZA sampai dengan bulan April 2021 sebesar Rp26,8 Miliar (59 persen).
Gubernur juga berpesan agar para Bupati/Wali Kota untuk memberikan perhatian lebih kepada para Nakes.
Ia mengatakan dirinya juta telah menugaskan Sekda Aceh dan Kepala Dinas Kesehatan, untuk beraudiensi langsung di lapangan dengan para Bupati dan Wali Kota yang didampingi oleh Sekda, Kepala BPKD, Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD, terkait pelaksanaan vaksinasi serta realisasi insentif tenaga kesehatan.
Dalam tahap pertama yaitu tanggal 29 Juli sampai dengan 2 Agustus Sekda akan melakukan kunjungan kerja ke Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
"Kami berharap para Bupati dan Walikota dimaksud untuk meluangkan waktu dan mendukung kegiatan tersebut," kata Nova.
Nova juga memberikan arahan terkait pemberian bantuan beras selama PPKM, yang dilaksanakan sesuai dengan Radiogram Mendagri dan Surat Gubernur Aceh yang meminta agar Bupati/Wali Kota memberikan dukungan kemudahan akses pendistribusian penyaluran bantuan beras di masa PPKM.
Realisasi penyaluran bantuan beras PPKM di Aceh sampai dengan Tanggal 28 Juli 2021 adalah sebesar 29,94 persen.
“Kami menyampaikan penghargaan kepada Kota Banda Aceh dan Sabang yang telah mencapai realisasi penyaluran sebesar 100 persen. Sementara 19 kabupaten/kota sudah mulai melakukan penyaluran namun belum tuntas,” katanya.
Gubernur Aceh juga memberikan arahan tentang penggunaan Dana Desa untuk penanganan COVID-19 dan meminta Bupati/Wali kota dengan realisasi rendah untuk dapat menempuh langkah-langkah percepatan agar Dana Desa untuk penanganan COVID-29 yaitu sebesar 8 persen tersebut dapat segera dicairkan.
Gubernur juga memberikan arahan terkait pemanfaatan aset-aset Pemerintah Aceh oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Pemerintah Aceh telah menyiapkan panduan dan format untuk percepatan proses hibah, dan dalam pelaksanaan kegiatan ini nantinya akan dikoordinasikan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Aceh,” katanya.
Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud al-Haytar, menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah bekerja keras agar mencegah penyebaran COVID-19 di Aceh.
"Saya senang dan bangga.Terima kasih atas usaha bapak bapak semua dalam rangka melindungi rakyat Aceh," kata Malik Mahmud.
Ia mengajak semua pihak bekerja lebih massif dengan menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat khususnya yang berada di gampong-gampong untuk disiplin menerapkan Protkes.