Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh pada Juli 2021 mengalami kenaikan 0,33 persen yaitu dari 100,64 menjadi 100,97, angka itu berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di seluruh kabupaten/kota.
“Kenaikan NTP menjadi 100,97 pada bulan Juli 2021 ini dikarenakan terjadi kenaikan pada NTP semua subsektor, selain tanaman pangan,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal dalam jumpa pers secara virtual di Banda Aceh, Senin.
Kenaikan NTP di Aceh pada Juli 2021 menjadi 100,97 dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen atau menjadi 107,75 dan indeks yang dibayar petani (Ib) juga naik 0,39 persen atau menjadi 106,72.
“NTP gabungan ini sangat dipengaruhi oleh kelima NTP subsektor didalamnya. Kenaikan terjadi pada NTP semua subsektor selain tanaman pangan,” katanya.
Pada periode Juni-Juli 2021, dia menjelaskan, NTP pada subsektor hortikultura mengalami peningkatan dari 93,27 menjadi 95,51 atau naik 2,40 persen, NTP tanaman perkebunan rakyat naik dari 109,97 menjadi 110,56 atau alami kenaikan 0,54 persen.
Selanjutnya, subsektor peternakan juga meningkat dari 98,01 menjadi 99,32 atau naik sebesar 1,33 persen dan NTP perikanan juga alami kenaikan dari 103,28 menjadi 103,36 atau naik sebesar 0,07 persen.
Sedang NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan dari 94,79 pada Juni 2021 menjadi 94,70 pada Juli 2021 atau turun sebesar 0,10 persen, katanya.
Selain itu, dia mengatakan, berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa perdesaan dalam Provinsi Aceh selama Juli 2021, Aceh mengalami inflasi di perdesaan sebesar 0,48 persen.
Menurut dia inflasi tersebut terjadi pada semua kelompok. Angka tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,75 persen, dengan naiknya harga sayur-sayuran seperti cabai, bawang merah, dan tomat serta ikan cakalang dan bandeng.
Sekaligus diikuti dengan inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan naiknya harga emas perhiasan, katanya.
“Sebanyak tujuh provinsi di Sumatera mengalami inflasi, dengan angka tertinggi terjadi di Aceh yakni 0,48 persen. Sementara deflasi hanya terjadi di tiga provinsi dengan angka tertinggi di Riau sebesar 0,09 persen,” katanya.
NTP ialah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan kemampuan atau daya beli petani.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani.
Nilai Tukar Petani Aceh naik 0,33 persen pada Juli 2021
Senin, 2 Agustus 2021 16:03 WIB