Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menargetkan akan menanam kopi jenis Robusta seluas 100 hektare yang direalisasikan secara bertahap mulai tahun 2015 sampai 2017 dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Selatan T Masrul di Tapaktuan, Rabu mengatakan, tanaman tersebut akan dikembangkan di dua lokasi, yakni Desa Jambo Papeun, Kecamatan Meukek dan Desa Siurai-urai Kemukiman Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah.
Program yang dicetuskan oleh Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra itu, bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Bogor, Jawa Barat.
Target utama dilahirkan program ini selain untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat juga untuk mengembalikan masa kejayaan kedua kecamatan itu yang dikenal sebagai sentra produksi Kopi Robusta di Kabupaten Aceh Selatan sekitar tahun 1980-an.
Menurutnya, pemilihan lokasi penanaman Kopi Rubosta di Jambo Papen dan Siurai-urai selain di kedua wilayah tersebut mempunyai historis sebagai sentra produksi kopi zaman dulu, juga berdasarkan rekomendasi dari tim tehnis Balittri.
Masrul mengatakan, sebelum program tersebut direalisasikan, tim teknis Balittri telah melakukan penelitian di beberapa titik lokasi dalam Kabupaten Aceh Selatan namun setelah dianalisis ternyata lokasi penanaman Kopi Robusta sangat cocok dilakukan di wilayah Gunung Desa Jambo Papeun dan Desa Siurai-urai, karena didukung dengan kultur tanah serta beriklim trofis.
"Bantuan yang diberikan oleh Balittri termasuk bibit unggul Kopi Robusta yang secara khusus didatangkan dari Sukabumi Jawa Barat. Pihak Balittri juga mengutus langsung beberapa tenaga ahlinya ke Aceh Selatan untuk mendampingi pembuatan kebun interes seluas 1 hektare di Desa Blangkuala, Kecamatan Meukek, termasuk juga melakukan pelatihan kepada petani," ujar T Masrul.
Dia menyatakan, di kebun interes seluas 1 hektare di Desa Blangkuala telah dilakukan pengembangan ribuan bibit Kopi Robusta unggul dari Sukabumi.
Rencananya, setelah bibit kopi tersebut tumbuh besar akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat di Desa Jambo Papeun dan Desa Siurai-urai untuk ditanam di kebunnya masing-masing.
Untuk mendukung program tersebut, kata Masrul, pada tahun 2015 ini pihaknya juga telah memplotkan anggaran dalam APBK untuk pengadaan 12 ribu bibit Kopi Robusta yang akan ditanam di lahan seluas 24 hektare di ke dua desa tersebut.
"Untuk tahap awal pada tahun 2015 ini, kami programkan penanaman kopi di atas lahan 24 hektare dulu. Dan program ini terus berlanjut sampai tahun 2017 dengan target penanaman yang harus tercapai seluas 100 hektare," katanya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Selatan T Masrul di Tapaktuan, Rabu mengatakan, tanaman tersebut akan dikembangkan di dua lokasi, yakni Desa Jambo Papeun, Kecamatan Meukek dan Desa Siurai-urai Kemukiman Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah.
Program yang dicetuskan oleh Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra itu, bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Bogor, Jawa Barat.
Target utama dilahirkan program ini selain untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat juga untuk mengembalikan masa kejayaan kedua kecamatan itu yang dikenal sebagai sentra produksi Kopi Robusta di Kabupaten Aceh Selatan sekitar tahun 1980-an.
Menurutnya, pemilihan lokasi penanaman Kopi Rubosta di Jambo Papen dan Siurai-urai selain di kedua wilayah tersebut mempunyai historis sebagai sentra produksi kopi zaman dulu, juga berdasarkan rekomendasi dari tim tehnis Balittri.
Masrul mengatakan, sebelum program tersebut direalisasikan, tim teknis Balittri telah melakukan penelitian di beberapa titik lokasi dalam Kabupaten Aceh Selatan namun setelah dianalisis ternyata lokasi penanaman Kopi Robusta sangat cocok dilakukan di wilayah Gunung Desa Jambo Papeun dan Desa Siurai-urai, karena didukung dengan kultur tanah serta beriklim trofis.
"Bantuan yang diberikan oleh Balittri termasuk bibit unggul Kopi Robusta yang secara khusus didatangkan dari Sukabumi Jawa Barat. Pihak Balittri juga mengutus langsung beberapa tenaga ahlinya ke Aceh Selatan untuk mendampingi pembuatan kebun interes seluas 1 hektare di Desa Blangkuala, Kecamatan Meukek, termasuk juga melakukan pelatihan kepada petani," ujar T Masrul.
Dia menyatakan, di kebun interes seluas 1 hektare di Desa Blangkuala telah dilakukan pengembangan ribuan bibit Kopi Robusta unggul dari Sukabumi.
Rencananya, setelah bibit kopi tersebut tumbuh besar akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat di Desa Jambo Papeun dan Desa Siurai-urai untuk ditanam di kebunnya masing-masing.
Untuk mendukung program tersebut, kata Masrul, pada tahun 2015 ini pihaknya juga telah memplotkan anggaran dalam APBK untuk pengadaan 12 ribu bibit Kopi Robusta yang akan ditanam di lahan seluas 24 hektare di ke dua desa tersebut.
"Untuk tahap awal pada tahun 2015 ini, kami programkan penanaman kopi di atas lahan 24 hektare dulu. Dan program ini terus berlanjut sampai tahun 2017 dengan target penanaman yang harus tercapai seluas 100 hektare," katanya.