Cirebon (ANTARA) - Banjir menyebabkan 1.248 rumah warga tergenang dan berdampak pada 1.612 keluarga yang terdiri atas 5.160 orang di tiga desa di wilayah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Senin, mengatakan bahwa banjir melanda bagian wilayah Desa Banjarwangunan dan Mundupesisir di Kecamatan Mundu serta Desa Mekarsari di Kecamatan Waled.
Baca juga: Bosan kena banjir warga pesisir Aceh Tamiang ungkapkan perasaan gundah lewat sajak pantun
"Di Desa Banjarwangunan, (banjir) tepatnya di Perumahan Puri Indah dan Grand Firdaus sedangkan di Desa Mundupesisir terjadi di Blok Kalijaga," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, banjir terjadi di Blok Manis, Pon, Kliwon, dan Wage di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled.
Alex mengatakan bahwa air mulai masuk ke rumah warga pada Minggu (13/3) malam, setelah hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam mengguyur ketiga desa tersebut.
Baca juga: Sejumlah desa di Kabupaten Aceh Utara direndam banjir
Banjir sempat menyebabkan permukiman tergenang setinggi 30 sampai 80 cm dan memaksa setidaknya 179 warga mengungsi. Namun, genangan mulai surut pada Senin dini hari.
"Alhamdulillah sudah surut pada Senin dini hari, warga juga sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing," kata Camat Mundu, Anwar Sadat.
Menurut warga setempat, banjir antara lain terjadi karena sungai mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu menampung air saat hujan dengan intensitas tinggi turun.
Baca juga: 1.141 hektare sawah di Aceh Timur terendam banjir
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung menurut warga sudah menyurvei kondisi sungai.
"BBWS sudah sempat survei. Katanya mau mengeruk sungai, tapi nyatanya sampai sekarang tidak juga dilakukan," kata Erpan, warga yang rumahnya terdampak banjir.