Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan sejumlah desa direndam banjir menyusul meluapnya sungai akibat tingginya curah hujan di daerah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Kamis, mengatakan wilayah terendam banjir tersebut di antaranya 10 desa di Kecamatan Matangkuli.
"Banjir karena meluapnya sungai Krueng Keureto akibat tingginya curah hujan. Selain itu, ada tanggul jebol di beberapa titik, sehingga air memasuki pemukiman warga," kata Mulyadi.
Mulyadi mengatakan 10 desa di Kecamatan Matang Kuli terendam banjir tersebut yakni Gampong Pante, Desa Tanjung Haji Muda, Desa ?Alue Euntok, Desa Tumpok Barat.
Serta Desa Hagu, Desa Alue Tho, Desa Ceubrek Pirak, Desa Lawang, Desa Tanjung Haji Muda, Desa Meunasah Siren, dan Desa Meuria. Ketinggian air di wilayah banjir berkisar 20 hingga 40 centimeter. Hingga kini belum ada warga yang mengungsi.
"Memang ke-10 desa tersebut sering terjadi banjir karena tanggul sungai di wilayah tersebut kawasan tersebut rendah dan ada yang sudah jebol, sehingga banjir langsung merendam area pemukiman warga ketika debit air Krueng Kereutoe tinggi," kata Mulyadi.
Mulyadi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Krueng Keureto tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.
"Waspadai banjir susulan karena curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir," kata Mulyadi.