Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga menyarankan kaum milenial Aceh untuk memanfaatkan digital seperti menggunakan aset kripto sebagai langkah awal menjadi pengusaha.
"Saya menyarankan untuk menjadi pengusaha dengan memanfaatkan digitalisasi, buat kripto, berdagang di situ dan bisa barang ekspor keluar," kata Jerry Sambuaga, di Banda Aceh, Jumat.
Jerry menegaskan, kripto di Indonesia bukan alat pembayaran dan bukan mata uang, melainkan komoditas, sehingga pengaturannya itu berada di bawah Kemendag, apalagi pertumbuhannya sejauh ini cukup baik.
Jerry mengatakan, pengguna kripto ini 90 persen dimainkan oleh anak milenial berusia 20 tahun ke atas. Karena itu diharapkan anak muda Aceh juga memanfaatkan forum digital tersebut.
"Ini merupakan sesuatu yang potensial kedepannya, digital ini harus dimanfaatkan, dan kita memberikan dukungan, saran saya ini manfaatkan," ujarnya.
Kata Jerry, nilai transaksi kripto di Indonesia sejak 2020 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar Rp65 triliun. Kemudian pada 2021 naik mencapai Rp859 triliun.
"Penggunanya (aset kripto) pada 2020 hanya 2,3 juta orang, dan sekarang sampai data terakhir Februari 2022 menjadi 11,8 juta orang," katanya.
Jerry menyebutkan, token kripto tersebut juga dapat didaftarkan kepada Kemendag untuk kemudian bisa diperdagangkan di Indonesia.
Bahkan, lanjut Jerry, Kemendag juga segera meluncurkan bursa dengan harapan adanya sinergitas mensinergikan antara konsumen, pedagang, pemangku kepentingan lainnya.
"Karena di sini ada proses kliring, semua terintegrasi dengan baik, ini untuk melindungi konsumen kita dalam melakukan aktivitas perdagangan aset kripto," demikian Jerry Sambuaga.