Padang (ANTARA) - Rumah warga di kawasan Kelurahan Pasir Nan Tigo, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) rusak berat usai diterjang puting beliung pada Kamis (15/4) sekitar pukul 19.30 WIB.
"Angin puting beliung menerbangkan atap serta loteng rumah saya, sehingga tidak bisa dihuni," kata salah seorang warga yang menjadi korban Silvia Eka Putri (41), di Padang, Jumat pagi.
Akibatnya ia beserta ketiga anaknya terpaksa mengungsi keluar karena kondisi rumah yang sudah terbuka di bagian atap serta basah akibat diguyur hujan.
Ia menceritakan peristiwa puting beliung itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, saat ia hendak berwuduk untuk melaksanakan shalat Isya.
"Tiba-tiba angin kencang datang disertai bunyi gemuruh yang kencang, saya waktu itu sedang berada di dalam rumah," katanya.
Ia menceritakan kejadian tersebut berlangsung cukup lama hingga menerbangkan bagian atap rumah yang sudah dihuni selama puluhan tahun.
Beruntung Silvia bisa selamat dan tidak terkena reruntuhan material bangunan rumah, sedangkan ketiga anaknya tengah ke luar untuk membeli makanan usai berbuka puasa.
Kerusakan juga terjadi di gudang ikan milik Toni dimana angin puting beliung menerbangkan bagian atap serta merusak dinding rumah.
Warga berharap agar pemerintah memberikan bantuan untuk rumah mereka yang mengalami rusak berat agar kembali bisa dihuni.
Camat Koto Tangah yakni Junie Nursyamza mengatakan berdasarkan data sementara ada sekitar 40 unit rumah warga setempat yang terdampak dalam kejadian malam itu.
Sepuluh unit rumah di antaranya mengalami rusak berat karena rata-rata bagian atap diterbangkan oleh angin, sedangkan sisanya mengalami rusak ringan.
"Untuk penanganan usai bencana kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang," katanya.
Pantauan di lapangan, Kepala Kepolisian Sektor Koto Tangah AKP Afrino beserta jajaran juga berada di lokasi untuk melakukan pengamanan di lokasi.