Banda Aceh (ANTARA) - Pakar Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Dr Muhammad Nasir menyatakan bahwa mudik lebaran telah memberikan dampak terhadap ekonomi Aceh, dalam hal ini peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB).
"Mungkin dalam kasus dampak ekonomi terhadap Aceh lebih pada peningkatan PDRB di sektor pariwisata dan jasa terkait serta sektor ekonomi lainnya," kata Dr Muhammad Nasir, di Banda Aceh, Rabu.
M Nasir menyampaikan, pada mudik lebaran juga terjadi peningkatan pengeluaran dan konsumsi masyarakat selama libur 10 hari kemarin, dan sebagiannya dari masyarakat yang pulang ke daerah.
Dirinya menuturkan, dampak ekonomi secara umum memang sangat positif selama libur panjang Idul Fitri kemarin, apalagi dengan banyaknya kunjungan wisatawan dari luar daerah.
"Dampak ekonomi bagi Aceh secara umum positif, terutama tingginya kunjungan wisata seperti ke Banda Aceh, Sabang, Takengon, dan sejumlah tempat wisata di kabupaten/kota di Aceh lainnya," ujar Dosen Fakultas Ekonomi USK ini.
Mengenai urbanisasi, menurut M Nasir, aktivitas tersebut hampir tidak terjadi di Kota Banda Aceh karena kebanyakan pengunjung hanya bersifat sementara atau khusus mengisi waktu liburan.
Kondisi Banda Aceh berbeda dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya yang bisa mendorong terjadinya urbanisasi pasca mudik.
"Hal ini didorong oleh keterbukaan lapangan kerja dan peluang kerja yang lebih luas seperti di sektor industri, perdagangan, jasa, dan lainnya," katanya.
Dirinya menjelaskan, urbanisasi yang didukung dengan terbukanya lapangan kerja (employment) yang luas dan daya tampung perkotaan memadai bukan suatu masalah, dan menjadi hal positif.
Namun, jika ada keterbatasan lapangan kerja dan tidak sesuai dengan kualifikasi pekerja akan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat perkotaan.
"Sementara bagi pedesaan juga berdampak pada pengurangan aktivitas ekonomi khususnya yang selama ini didukung oleh tenaga kerja yang ada di daerah," demikian M Nasir.