Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Puluhan peserta dari berbagai daerah di Aceh dan beberapa provinsi lainnya di Sumatra mengikuti ujian lisensi olahraga sepeda motor yang dilaksanakan PP Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Ketua IMI Aceh Ibnu Rusdi di Banda Aceh, Rabu mengatakan, ujian lisensi ini diikuti mereka yang ingin menjadi juri, pengawasan, maupun pimpinan lombar kejuaraan balap motor.
"Ada sekitar 50 peserta yang mengikuti ujian lisensi ini. Mereka tidak hanya dari Aceh, tetapi juga ada yang dari Medan, Pekanbaru, serta daerah lainnya di Sumatra," kata Ibnu Rusdi.
Ibnu Rusdi menyebutkan, ujian lisensi olahraga sepeda motor ini dilakukan langsung oleh PP IMI. Bagi yang dinyatakan lulus ujian, mereka berhak mengantongi lisensi olahraga sepeda motor.
Lisensi ini, kata Ibnu Rusdi, berlaku selama tiga tahun. Lisensi ini digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan balap motor. Lisensi ini untuk memastikan kejuaraan yang digelar resmi dan di bawah pengawasan IMI.
"Bagi mereka yang dinyatakan lulus, mengantongi lisensi ini juga tidak cukup. Tapi, mereka juga harus mengurus kartu tanda anggota atau KTA IMI," kata Ibnu Rusdi.
Mantan anggota DPR Aceh itu menyebutkan, ujian lisensi tersebut merupakan bagian dari upaya PP IMI meningkatkan sumber daya manusia, khususnya olahraga sepeda motor.
Lisensi ini, kata dia, untuk memastikan setiap kejuaraan motor yang diselenggarakan memiliki juri, pengawasan, dan pimpinan lomba mengantongi izin dari IMI.
Apalagi kejuaraan bermotor ini menyangkut nyawa manusia, sebut dia, sehingga setiap orang yang terlibat menyelenggarakannya harus memiliki lisensi yang dikeluarkan IMI.
"Kami berharap, dengan banyaknya yang mengantongi lisensi akan banyak kejuaraan balap motor. Dengan demikian, balap-balap liar di jalanan bisa dicegah," ungkap Ibnu Rusdi.
Ketua IMI Aceh Ibnu Rusdi di Banda Aceh, Rabu mengatakan, ujian lisensi ini diikuti mereka yang ingin menjadi juri, pengawasan, maupun pimpinan lombar kejuaraan balap motor.
"Ada sekitar 50 peserta yang mengikuti ujian lisensi ini. Mereka tidak hanya dari Aceh, tetapi juga ada yang dari Medan, Pekanbaru, serta daerah lainnya di Sumatra," kata Ibnu Rusdi.
Ibnu Rusdi menyebutkan, ujian lisensi olahraga sepeda motor ini dilakukan langsung oleh PP IMI. Bagi yang dinyatakan lulus ujian, mereka berhak mengantongi lisensi olahraga sepeda motor.
Lisensi ini, kata Ibnu Rusdi, berlaku selama tiga tahun. Lisensi ini digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan balap motor. Lisensi ini untuk memastikan kejuaraan yang digelar resmi dan di bawah pengawasan IMI.
"Bagi mereka yang dinyatakan lulus, mengantongi lisensi ini juga tidak cukup. Tapi, mereka juga harus mengurus kartu tanda anggota atau KTA IMI," kata Ibnu Rusdi.
Mantan anggota DPR Aceh itu menyebutkan, ujian lisensi tersebut merupakan bagian dari upaya PP IMI meningkatkan sumber daya manusia, khususnya olahraga sepeda motor.
Lisensi ini, kata dia, untuk memastikan setiap kejuaraan motor yang diselenggarakan memiliki juri, pengawasan, dan pimpinan lomba mengantongi izin dari IMI.
Apalagi kejuaraan bermotor ini menyangkut nyawa manusia, sebut dia, sehingga setiap orang yang terlibat menyelenggarakannya harus memiliki lisensi yang dikeluarkan IMI.
"Kami berharap, dengan banyaknya yang mengantongi lisensi akan banyak kejuaraan balap motor. Dengan demikian, balap-balap liar di jalanan bisa dicegah," ungkap Ibnu Rusdi.