Pemkot Lhokseumawe sidak pasar jelang Idul Adha

Lhokseumawe (ANTARA) - Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Bank Indonesia menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional di daerah itu guna mengecek harga dan persediaan kebutuhan pokok menjelang lebaran Idul Adha 1443 Hijriah atau 2022 Masehi.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Lhokseumawe Mohammad Rizal di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan berdasarkan hasil sidak tersebut ditemukan beberapa kebutuhan pokok, khususnya sayur mayur harganya stabil.

"Beberapa jenis sayur mayur harganya stabil seperti tomat, kentang, dan beberapa lainnya. Yang harganya naiknya cabai merah, cabai hijau, dan cabai rawit. Harga cabai merah Rp95 ribu serta cabai rawit dan cabai hijau di kisaran Rp70 ribu per kilogram," kata Mohammad Rizal. 

Menurut Mohammad Rizal, kenaikan harga cabai tersebut karena persediaan terbatas, namun permintaan meningkat. Harga biasanya kembali normal setelah pasokan melimpah.

Sedangkan kebutuhan pokok lainnya, kata Mohammad Rizal, seperti telur, minyak goreng, beras, dan lainnya tidak mengalami gejolak harga karena persediaan mencukupi. 

"Kami juga bersama instansi terkait lainnya juga sudah menggelar pasar murah di empat titik daerah Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu guna menstabilkan harga pasar," kata Mohammad Rizal.

Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe Rio Wardhanu mengatakan inspeksi tersebut untuk memastikan kebutuhan pokok aman menghadapi Idul Adha.

"Inspeksi ini untuk melihat langsung kondisi di lapangan, bagaimana harga dan kebutuhan pokok masyarakat menjelang lebaran Idul Adha. Jika terjadi lonjakan harga, maka dilakukan operasi pasar," kata Rio Wardhanu.

Operasi pasar tersebut, kata Rio Wardhanu, bertujuan untuk menstabilkan harga dan memastikan kebutuhan pokok aman menjelang dan sesudah lebaran nantinya.

"Naiknya harga sejumlah bahan pokok, menyebabkan di Kota Lhokseumawe terjadi inflasi sebesar 0,4 persen, namun hal tersebut masih stabil dibandingkan kota besar lainnya di Aceh seperti Banda Aceh dan Meulaboh," kata Rio Wardhanu.