Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dosis penguat atau booster dalam rangka mendukung proses transisi menuju endemi COVID-19.
"Kesiapan untuk memulai proses transisi menuju endemi memerlukan dukungan dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Agus menambahkan, kesadaran untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat diwujudkan dengan mendukung upaya pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 khususnya dosis penguat."Peningkatan vaksinasi dosis penguat atau booster ini merupakan salah satu aspek utama untuk mendukung masa transisi menuju pemulihan atau endemi," katanya.
Untuk itu, Kemenko PMK mengajak masyarakat untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi, mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga.
"Selain perlu melengkapi diri dengan vaksinasi, masyarakat juga perlu tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," katanya.
Agus juga kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi dosis ketiga atau penguat bagi kelompok lansia guna memberikan perlindungan yang lebih optimal dari risiko penularan COVID-19.
"Kami terus mengingatkan bahwa vaksinasi penguat diperlukan untuk menurunkan angka hospitalisasi dan mencegah sakit dengan gejala yang berat, dengan demikian mari secara bersama-sama berperan aktif meningkatkan cakupan vaksinasi dosis ketiga atau penguat," katanya.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menginformasikan bahwa penerima vaksin COVID-19 dosis pertama hingga Jumat (7/10) pukul 12.00 WIB mencapai 204.678.004 orang setelah mengalami penambahan sebanyak 10.782 orang dibanding hari sebelumnya.
Penerima vaksin dosis kedua sebanyak 171.297.896 orang atau naik 11.050 dibandingkan hari sebelumnya.
Kemudian, penerima vaksin dosis ketiga atau penguat bertambah sebanyak 38.341 orang, sehingga total akumulatifnya menyentuh 63.958.444 orang.