Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga Panglima Laot Aceh menerima laporan tentang adanya kapal nelayan asal Sri Lanka yang diperkirakan hanyut ke wilayah perairan Aceh.
Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Senin, menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima dari tim Basarnas kepada pihaknya untuk memantau dan mencari kabar tentang adanya kapal dari Sri Lanka yang hanyut.
"Info dari Basarnas agar memonitor dan cari info kapal dari Sri Lanka hanyut, diperkirakan masuk wilayah Aceh," kata Miftach Tjut Adek.
Miftach menuturkan, kapal ikan Sri Lanka tersebut dilaporkan hilang kontak sejak 18 September 2022 lalu dengan enam anak buah kapal (ABK).
"Kemungkinan hanyut ke arah Aceh," ujarnya.
Miftach mengimbau kepada para nelayan Aceh untuk bisa menolong para nelayan Sri Lanka tersebut jika nantinya bertemu di tengah laut dalam wilayah perairan Aceh.
"Kita minta kepada nelayan Aceh untuk ikut melihat, dan apabila bertemu diwajibkan untuk memberikan pertolongan," kata Miftach.
Adapun enam ABK Sri Lanka tersebut yakni Imaduwa Gamge Janitha Sadaruwan Gunarathna, Mahadurage Ranil Warnakulasooriya, Majuwana Gamage Vimukthi Priyankara.
Kemudian, Weeramundi Sahayakkarage Lahiru Madushan, Kathawahakuruge Hashan Madushanka Karunarathna, dan Abesooriya Patabedige Caminda Kumara.
Panglima Laot sebut kapal nelayan asing diduga hanyut ke wilayah Aceh
Senin, 17 Oktober 2022 17:21 WIB