Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh meluncurkan klinik pelayanan kesehatan hewan dan hotline Crisis Center Penyakit Mulut dan Kuku Aceh di komplek Laboratorium Dinas Peternakan Aceh.
“Peluncuran klinik kesehatan hewan ini bertujuan meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat di Aceh, serta mempercepat pengendalian PMK, agar kasus PMK di Aceh dapat segera teratasi menuju Aceh Bebas PMK,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannnya dalam pidato tertulis dibacakan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh T Robby Irza saat membuka klinik pelayanan kesehatan hewan dan hotline Crisis Center Penyakit Mulut dan Kuku Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan penularan PMK di Aceh begitu cepat tersebar hingga ke 20 kabupaten/kota dan lewat kerja keras satgas PMK dengan dukungan serta kolaborasi seluruh pihak, penyebaran tersebut sudah dapat dikendalikan.
“Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa saat ini ada tiga kabupaten yang sudah bebas PMK, yaitu Simeulue, Aceh Tengah dan Bener Meriah,” katanya.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Satgas Penanganan PMK Aceh dan Satgas Penanganan PMK Kabupaten/Kota se-Aceh yang terus bekerja keras untuk Pengendalian PMK di Aceh.
“Terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Satgas PMK Aceh dan Kabupaten/kota se-Aceh serta para vaksinator yang telah bekerja keras mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK di Bumi Serambi Mekah, sehingga saat ini Aceh telah zero report case kasus PMK,” katanya.
Ia mengatakan saat ini sudah zero reported case, atau tidak ada lagi kasus baru yang dilaporkan, sehingga tidak boleh lengah, mengingat saat PMK menyerang ternak di Aceh, penyakit ini telah membawa dampak kerugian yang besar bagi masyarakat.
Karena itu, upaya pencegahan penyebaran kembali PMK harus terus dilakukan dengan melakukan kegiatan vaksinasi dan biosekuriti secara bertahap di seluruh kabupaten/kota.
Selama ini Pemerintah di semua tingkatan terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanganan PMK melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta pada hari ini akan meluncurkan program Layanan Kesehatan Hewan Se-Aceh.
Pihaknya berharap layanan tersebut bisa memberi kemudahan bagi masyarakat dalam merawat ternaknya, sehingga dengan demikian, potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK kepada masyarakat khususnya peternak, dapat diminimalisir.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan layanan ini dengan sebaik-baiknya, dan untuk itu, kepada seluruh pemangku kebijakan terkait, kami minta untuk meningkatkan kinerja, kerja sama dan kolaborasi, demi terwujudnya layanan Kesehatan hewan yang terbaik bagi masyarakat Aceh. Insya Allah, dengan demikian, PMK di Aceh dapat teratasi, serta penyakit hewan menular strategis (PHMS) lainnya juga dapat terkendali,” katanya.
Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras Satgas PMK Aceh dan Kabupaten/Kota serta para vaksinator PMK.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Satgas PMK Aceh dan kabupaten/kota. Penghargaan dan terima kasih tentu harus kita berikan kepada para vaksinator yang telah bekerja sangat baik, sehingga saat ini Aceh mampu mencapai predikat zero reported case,” katanya.