Calang (ANTARA) - Baitul Mal Kabupaten Aceh Jaya menyebutkan pada tahun 2022 berhasil mengumpulkan zakat dan infak tahun tersebut sebesar Rp8 miliar yang berasal dari instansi pemerintah, Polres, Kodim dan ASN di lingkungan pemerintah setempat serta masyarakat.
“Potensi zakat di Aceh Jaya Rp11 miliar dan yang berhasil kita kumpulkan baru Rp8 miliar,” kata Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Jaya, Tgk Munawar di Calang, Minggu.
Ia menjelaskan dana yang berhasil dikumpulkan dari instansi pemerintah, Polres, Kodim 0114/Aceh Jaya, masyarakat dan para ASN di lingkup Pemkab Aceh Jaya itu terdiri dari zakat Rp5,4 milyar dan infak sebesar Rp2,6 miliar.
Menurutnya potensi zakat dan infak di Aceh Jaya besar, namun belum tergarap maksimal salah belum memiliki operasional, sehingga sulit menjangkau tempat-tempat yang sebenarnya mempunyai potensi zakat.
“Sosialisasi yang kita lakukan masih terbatas sehingga perlu dilakukan dengan lebih masif guna mencapai potensi yang ada,” katanya.
Ia juga mengatakan selama ini, perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Aceh Jaya belum pernah menyetor zakat kepada pihak Baitul Mal Kabupaten Aceh Jaya dan hal tersebut juga menjadi penyebab minimnya pendapatan zakat dan infaq.
Ia berharap perusahaan dan pengusaha di Aceh Jaya yang hasil penjualannya telah mencapai batas nisab (zakat) untuk memberikan senif mualaf.
"Kalau memang tidak semuanya diberikan zakat kepada Baitul mal, kami minta bisa memberikan zakat untuk senif mualaf, karena masih banyak senif mualaf yang harus dibantu," katanya.
Baitul Mal Kabupaten Aceh Jaya telah menyalurkan zakat dan infak tahun 2022 kepada 549 orang fakir ekstrim sebesar Rp2,5 juta per penerima manfaat, mengalokasikan dana Rp30 juta untuk Rumah singgah Blood For Life Foundation (BFLF) di Banda Aceh.
"Kenapa kita memberikan dana tersebut, karena di sana menampung pasien-pasien yang tidak punya rumah di Banda Aceh, dan beberapa pasien yang singgah merupakan warga Aceh Jaya," katanya.
Baitul Mal juga merealisasikan ZIS tahun 2022 untuk bantuan sarana dan prasarana tempat ibadah atau masjid sebesar Rp10 juta per masjid.
Tgk. Munawar juga menambahkan telah menyalurkan bantuan senif mualaf kepada 28 mualaf sebesar Rp2,5 juta per orang, bantuan beasiswa untuk 268 santri Aceh Jaya yang menimba ilmu di luar Kabupaten sebesar Rp2 juta per penerima sedangkan untuk beasiswa santri luar provinsi sebesar Rp4,5 juta dan luar negeri sebesar Rp7 juta yang bersumber dana dari zakat.
Pihaknya menyalurkan zakat senif fakir dan miskin sebesar Rp2,3 miliar untuk 4.405 penerima yang tersebar di sembilan kecamatan dalam wilayah Aceh Jaya Rp500 ribu per jiwa.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh muzakki (penyumbang zakat) yang telah menyetorkan zakat kepada lembaga Baitul Mal dan tempat lainnya, karena zakat dan infak itu sangat membantu masyarakat kurang mampu di daerah ini. Semoga semua kebaikan para penyetor zakat dan infak dibalas oleh Allah SWT dan dimudahkan rezkinya,” katanya.