Nagan Raya (ANTARA) - Sebanyak sembilan desa di Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, hingga kini masih menjadi lokasi rawan konflik gajah sumatera liar dengan masyarakat.
“Sejauh ini pemerintah daerah bersama masyarakat hanya bisa melakukan pencegahan dengan upaya pengusiran, seperti pembakaran mercon,” kata Camat Seunagan Timur Salviar Evi, di Nagan Raya, Ahad.
Sembilan desa (gampong) yang menjadi sasaran gangguan gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) liar di daerah tersebut diantaranya meliputi Gampong Tuwi Meulesong, Bang Lango, Blang Teungku, Kila, Kandeh, Kabu Baroh, Uteun Pulo, Blang Panyang, serta Sawang Manee, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya.
Baca juga: Kawanan gajah ubrak-abrik kebun warga Aceh Timur
Salviar Evi juga menambahkan konflik gajah liar yang terjadi di sembilan desa di Nagan Raya tersebut, merupakan desa yang selama ini menjadi jalur lintasan gajah.
Selain itu, desa-desa tersebut juga terdapat banyak tanaman produktif seperti palawija, tanaman padi, serta aneka jenis tanaman lainnya yang sangat dinikmati oleh satwa yang dilindungi oleh negara.
Guna mencegah gangguan gajah yang semakin meluas, kata dia, pihaknya juga sudah menyerahkan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk melakukan penanganan lanjutan, dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat untuk memberi bantuan penanganan gajah liar.
Ada pun bantuan yang diminta tersebut seperti sarana listrik kejut, dan bantuan penanganan lainnya.
Baca juga: FJL catat ada belasan kasus perburuan dan kematian satwa lindung sepanjang 2022
Salviar Evi juga menjelaskan dalam hal penanganan gangguan gajah, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda mengatakan selama ini gangguan gajah liar di daerah tersebut masih menjadi fokus penanggulangan oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.
“Sementara upaya yang sudah dilakukan adalah penggusiran bersama warga,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga turut memberikan bantuan logistik atau bantuan masa panik kepada masyarakat yang terdampak bencana gangguan satwa liar, tuturnya.
Baca juga: 16 warga Nagan Raya Aceh diserang penyakit kaki gajah stadium lima