Pemkab Pidie gelar pasar kontrol jelang Ramadhan

Sigli (ANTARA) -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie menggelar pasar kontrol menjelang Ramadhan 1444 Hijriah sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

“Kegiatan ini sebagai pengendalian inflasi dan juga penurunan kemiskinan yang ekstrem,” kata Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto di Pidie, Jumat.

Hal itu disampaikan Wahyudi saat mengunjungi stan UMKM lokal dan stan bahan pokok di pusat pasar kontrol di alun-alun Kota Sigli.

Wahyudi mengatakan pasar kontrol dilaksanakan hingga 20 hari ke depan guna mengontrol stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadhan.

Menurutnya, langkah tersebut strategis untuk mengendalikan inflasi. Apalagi adanya pemberdayaan para pelaku UMKM guna memasarkan produknya.

“Pasar kontrol merupakan satu dari empat komponen gerakan pagar bambu putih, yakni pasar kontrol kecil yang dibangun untuk mengontrol harga-harga di pasar umum,” ujarnya.

Wahyudi mengajak masyarakat mengunjungi pasar kontrol tersebut serta berbelanja bahan pokok dan produk hasil kerajinan. Termasuk menyaksikan atraksi seni budaya, seni tari serta latihan musabaqah.

“Dengan demikian, masyarakat ikut bersinergi dan mendukung Pidie Mulia, sejahtera dan bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.

Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Pidie Cut Afrianida mengatakan pasar kontrol ini sebagai upaya mengendalikan harga bahan pokok menjelang dan saat Ramadhan.

“Belajar dari pengalaman dan kebiasaannya jelang Ramadhan, harga barang naik, di sini bisa kontrol harga tetap stabil,” kata Cut Afrianida.

Harga yang dijual di pasar kontrol tersebut lebih murah sekitar Rp10 ribu dari harga di pasaran. Tersedia 20 stan yang menjual beras premium dengan harga Rp10.200 per kilogram. Total ketersediaan beras pada pasar kontrol itu mencapai empat ton.

Barang lainnya seperti cabai merah dijual Rp30 ribu per kg dari biasanya Rp36 ribu, bawang merah Rp30 ribu per kg, gula Rp14 ribu per kilo, telur Rp45 ribu per papan dan minyak Rp23 ribu per kilogram.

Selain itu, pada pasar kontrol tersebut juga ada pemasaran produk UMKM kerajinan tangan khas Pidie seperti kupiah meukeutop, kerupuk kulit, ikan bandeng teupeh dan emping melinjo.

“Kami akan menyediakan stok yang cukup dan  masyarakat akan diarahkan jadi mudah untuk berbelanja,” kata Cut Afrianida.