Banda Aceh (ANTARA) - Kejadian langka terjadi di Sumatera pada Sabtu, tepatnya di Kota Pekanbaru, karena terjadi fenomena hujan es di sebagian wilayah Ibu Kota Provinsi Riau itu.
Video fenomena alam itu tersebar luas di media sosial dan viral karena pertama kali terjadi di Pekanbaru yang lokasinya di daerah khatulistiwa. Warga terlihat ada yang mengumpulkan es yang turun dari langit hingga satu ember penuh.
Lokasi yang terlihat di kawasan perumahan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, seperti dilansir dari situs media center Riau.
Baca juga: BMKG sebut potensi hujan es dapat terjadi hingga Maret-April
Penampakan hujan deras disertai butiran es diperkirakan sebesar kelereng. Butiran yang jatuh di atas atap seng rumah terdengar keras seperti ditimpa batu.
Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Yasir Prasuna mengatakan hujan es tersebut merupakan satu fenomena alam yang disebabkan karena adanya pemanasan global yang cukup tinggi.
Akibat pemanasan tersebut, terjadilah pembentukan awan cukup masif, yakni awan hitam tebal atau disebut cumulonimbus. Kemudian munculah butiran es seperti yang terjadi di Pekanbaru sore ini.
"Fenomena hujan es disebabkan pemanasan yang cukup tinggi. Inilah yang membentuk awan cukup masif. Biasanya potensi awannya adalah jenis cumulonimbus," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan warga potensi puting beliung-hujan es diperkirakan pada April-Mei
BMKG memprakirakan fenomena alam itu masih memungkinkan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Namun, tidak harus dalam bentuk butiran es. Tetapi bisa bentuk angin kencang atau puting beliung yang berpotensi mengakibatkan bencana.
"Kalau kondisinya sama bisa saja berpotensi. Tapi bisa dalam bentuk angin kencang, bisa juga puting beliung," papar Yasir.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem peralihan musim
Pertama kali terjadi Pekanbaru diguyur hujan es, BMKG sebut ada potensi bencana
Sabtu, 25 Maret 2023 20:45 WIB