Blangpidie (ANTARA) - Para nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) meminta agar ada penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di daerah itu, karena jatah yang mereka terima selama ini tidak memadai lagi seiring bertambahnya jumlah armada tangkap.
Koordinator Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga Abdya Ari Gunawan di Blangpidie, Jumat, mengatakan, jumlah armada tangkap milik nelayan di PPI tersebut sudah mencapai 235 unit terdiri dari berbagai gross ton (GT).
“Kapal tangkap ikan milik nelayan sekarang sudah mencapai 235 unit, mulai dari kapasitas 2 hingga 30 GT. Ada juga yang di atas 30 GT sebanyak 8 unit. Banyaknya armada ini seiring adanya penambahan pada tahun 2022 dan tahun 2023,” ujarnya.
Baca juga: Kolam labuh kecil, armada nelayan Abdya terpaksa ditambatkan di Aceh Selatan
Ia menjelaskan, pada tahun 2023 jumlah kapal tangkap bertambah sebanyak 30 kapal dan pada tahun 2022 bertambah 25 armada, sehingga sekarang jumlah kapal tangkap milik nelayan di PPI Ujong Serangga, Susoh, sudah mencapai 235 unit.
“Sedangkan kebutuhan BBM solar untuk 235 unit kapal tersebut rata-rata 110.000 hingga 115.000 kiloliter per bulan. Sementara kuota yang diberikan pada SPBU nelayan (SPBUN) Refca di Komplek PPI hanya 80.000 kiloliter, sekitar 30 ton kurang,’’ ujarnya.