Banda Aceh (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat Universitas Samudra, Langsa, Provinsi Aceh, memberi pendampingan dan melatih warga membuat alat biogas yang menjadi sumber energi alternatif guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Wakil Rektor Universitas Samudra Muhammad Zulfri di Banda Aceh, Selasa, mengatakan pelatihan diberikan kepada warga Gampong Baroh, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa.
"Pelatihan diberikan agar warga bisa merancang dan membangun alat membuat biogas. Biogas bisa menjadi sumber energi alternatif menggantikan penggunaan sumber energi fosil yang selama ini digunakan masyarakat," katanya.
Biogas merupakan energi terbarukan yang didapat dari tumpukan sampah, kotoran hewan, dan lainnya. Biogas bisa digunakan untuk memasak dan keperluan lainnya menggantikan energi fosil seperti elpiji.
Muhammad Zulfri mengatakan pelatihan tersebut tersebut melibatkan sejumlah dosen Universitas Samudra yang tergabung dalam program pengabdian kepada masyarakat (PKM), di antaranya Rita Syantia, Taufan Arif Adlie, Ryan Pramanda, dan Muhammad Isra
"Pelatihan diberikan agar masyarakat mampu membuat alat biogas dan sebagai antisipasi sewaktu-waktu ketiga warga kesulitan mendapatkan gas elpiji untuk kebutuhan sehari-hari," katanya
Selain alat biogas, tim pengabdian masyarakat Universitas Samudra juga melatih masyarakat membuat alat pengering terasi portabel. Pelatihan tersebut diberikan karena sebagian besar masyarakat Gampong Baroh bekerja sebagai pengrajin terasi.
"Alat pengering ini memudahkan masyarakat dalam mengeringkan terasi. Alat yang dibuat lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana sesuai kebutuhan karena modelnya portabel," kata Muhammad Zulfri.
Baca juga: Mengolah sampah untuk menghijaukan Kota Banda Aceh