Banda Aceh (ANTARA) - Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM) Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, menyatakan kesiapan dalam mendukung pesawat TNI AU membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang transit atau singgah di pangkalan tersebut.
"Lanud SIM siap mendukung pesawat TNI AU membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang transit di Lanud SIM," kata Ps Kepala Urusan Penerangan Lanud SIM Letda Sus Khoirul di Aceh Besar, Kamis.
Ia mengatakan informasi awal yang diterima pesawat TNI AU membawa bantuan kemanusiaan ke Palestina tersebut singgah beberapa saat di Lanud SIM pada Sabtu (4/11). Selanjutnya, pesawat tersebut melanjutkan penerbangan ke Myanmar
"Informasi awalnya seperti itu yang kami terima. Nanti, informasi detail lebih lanjutnya akan kami kabari. Begitu juga soal bantuan dari masyarakat Aceh, apakah akan dibawa pesawat tersebut atau tidak, kami belum dapat informasinya," kata Khoirul.
Baca juga: Peduli Palestina, Ribuan warga Aceh gelar doabersama di Masjid Raya Baiturrahman
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerbangan TNI Laksda TNI Julis Widjojono menyatakan dua pesawat Hercules C130 TNI AU dari Skadron Udara 31 dan Skadron 32 TNI AU diterbangkan dari Jakarta menuju Mesir..
Dua pesawat berbadan besar tersebut membawa bantuan Pemerintah Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional untuk rakyat Palestina di Gaza.
"Selain dua Hercules, juga dilibatkan pesawat charter Boeing 737 oleh Mabes Polri untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke Palestina. Penerbangan ketiga pesawat tersebut dijadwalkan dilepas Presiden RO Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (4/11)," katanya.
Dari Jakarta, pesawat membawa bantuan kemanusiaan tersebut singgah di Aceh. Dari Aceh, pesawat terbang ke Yangon, Myanmar, New Dehli di India, Abu Dhani (Uni Emirat Arab, Jeddah (Arab Saudi) dan mendarat di El El Arish (Mesir). Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Mesir pada Senin (6/11).
Sementara itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bantuan kemanusiaan tersebut nantinya diserahterimakan kepada Bulan Sabit Merah Mesir. Selanjutnya, lembaga kemanusiaan tersebut menyalurkannya ke masyarakat Gaza, Palestina.
"Hanya Bulan Sabit Merah Mesir yang diberi wewenang untuk membawa masuk bantuan ke Gaza. Kementerian Luar Negeri RI juga masih menunggu persetujuan PBB mengenai barang-barang bantuan yang dapat masuk ke Gaza," kata Lalu Muhammad Iqbal.
Baca juga: Karyawan PT PEMA salurkan bantuan Rp50 juta untuk Palestina