Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopdag) daerah setempat Kabupaten Aceh Besar membuat inkubator bisnis dalam upaya meningkatkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Tahun ini kita target membuat inkubator bisnis minimal 20 UMKM. Inkubator tersebut merupakan ruang yang diberikan bagi usaha rintisan baru agar bisa berkembang dan bersaing nantinya dengan produk lainnya,” kata Kabid UKM pada Diskopdag Aceh Besar Yuswandi di Lambaro, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya akan memberikan pendampingan secara intens kepada para pelaku UMKM yang masuk dalam program inkubator bisnis khususnya, termasuk menyesuaikan dengan kebutuhan para pelaku UMKM.
Baca: Warga Pulau terluar Aceh terima bantuan pangan
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM , karena sektor tersebut memberikan andil bagian besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.
Ia mengatakan pada tahun 2024, Diskopdag Aceh Besar juga akan memaksimalkan kemampuan para pelaku usaha lewat pelatihan seperti laporan keuangan, manajemen usaha, digitalisasi dan program pendampingan.
“Peningkatan sumber daya manusia ini juga bagian agar para pelaku UMKM dapat menyesuaikan diri dengan pasar serta dapat memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produk,” katanya.
Baca: Pemkab ajak masyarakat Aceh Besar manfaatkan lahan kosong
Ia mengatakan pada tahun 2024, pihaknya juga akan menggelar pelatihan sulam bordir yang juga bagian untuk meningkatkan kemampuan teknologi tepat guna para perajin yang ada dalam Kabupaten Aceh Besar.
Ia menyebutkan total UMKM yang ada di Kabupaten Aceh Besar saat ini sebanyak 10.805 unit yang bergerak diberbagai sektor usaha.
Adapun jumlah UMKM yang telah dibina oleh Diskopdag Aceh Besar pada tahun 2023 sebanyak 450 UMKM dan pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 320 UMKM.
Baca: Aceh Besar rintis kerja sama pangan dengan Hanoi