Singkil (ANTARA Aceh) - Tim Penegasan garis batas Aceh dari Biro Pemerintahan Aceh dan Topografi Kodam Iskandar Muda menyelamatkan Bidin, nelayan asal Desa Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil yang terombang ambing dihantam badai bersama perahunya di laut.
Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Muhammad Ichsan kepada wartawan di Singkil, Kamis menyatakan, tim menemukan Bidin berjarak tiga mil dari Pulau Palambak dan berkisar satu mil dari Pulau Rangit, Kecamatan Pulau Banyak, dalam keadaan memeluk perahunya setengah tenggelam, Rabu (17/5).
"Ketika ditemukan nelayan yang tenggelam sudah pasrah, ia mengikat dirinya ke perahu, karena pada saat itu badai dari arah barat telah turun," katanya.
Tim yang sudah berada dua hari dua malam di Kepulauan Banyak, mengendarai Speed Boat Lumba-lumba mengevakuasi korban dan membawanya sementara ke Pulau Palambak, karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk dibawa kembali ke Pulau Balai.
Muhammad Ichsan menjelaskan, awal terjadinya peristiwa itu pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, ketika itu tim hendak bergerak pulang dari Pulau Palambak ke Kota Singkil, kebetulan pada saat itu kondisi cuaca kurang bagus, dan ombak agak besar.
Di tengah perjalanan, sambungnya, sekitar 3 mil dari Pulau Palambak tim melihat nelayan dengan perahu yang sudah tenggelam digulung ombak dan mengapung.
"Segera kami tolong nelayan itu dan perahunya kami gandeng kembali ke Palambak karena cuaca kurang mendukung untuk dibawa ke Pulau Balai," katanya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, tim akhirnya sampai di Palambak, namun karena cuaca belum berubah diputuskan untuk bermalam di pulau tersebut.
Kemudian, tim mengkabarkan kepada Satgas SAR Kepulauan Banyak bahwasanya ada nelayan yang telah diselamatkan.
Selang setengah jam, Bidin dijemput oleh keluarga dan Tim SAR Gabungan dari Pulau Palambak dan dibawa ke Pulau Balai, korban diantar hingga sampai ke rumah.