Banda Aceh (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI asal Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal menegaskan bahwa bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) tidak memungut biaya apapun dari keluarga penerima.
"Saya ingin tegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya apapun dari program beasiswa PIP maupun KIP," kata Illiza Sa'aduddin Djamal di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan mantan Wali Kota Banda Aceh itu merespon adanya laporan dari keluarga penerima beasiswa terkait adanya orang yang memungut biaya dengan mengatasnamakan Rumah Aspirasi Illiza dalam beberapa waktu belakangan ini.
Illiza mengatakan, program beasiswa PIP maupun KIP dari pemerintah pusat melalui Kemendikbud Ristek Dikti telah banyak diberikan kepada masyarakat melalui aspirasi nya sebagai anggota DPR RI asal Aceh.
Untuk pendataannya, dilakukan langsung oleh tim dari Rumah Aspirasi Illiza hingga memastikan masyarakat yang benar-benar layak menerima bisa mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, dan itu bebas biaya.
"Tidak ada pungutan satu rupiah pun untuk rumah aspirasi Illiza tentang PIP dan KIP kuliah dari keluarga penerima," ujarnya.
Namun, kata Illiza, sejak beberapa hari terakhir hingga 31 Juli 2024, pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat penerima di Kota Banda Aceh bahwa ada permintaan uang sebesar Rp2 juta per KK (kartu keluarga).
Dirinya memastikan, permintaan atau pungutan uang kepada penerima beasiswa PIP tersebut bukan dari tim nya, melainkan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan rumah aspirasi Illiza.
"Sejauh ini sudah ada tiga laporan yang masuk ke kita terkait permintaan uang tersebut. Ada yang meminta sampai Rp2 juta per KK penerima. Saya tegaskan itu bukan dari rumah aspirasi Illiza," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bunda ini menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri siapa pelaku yang telah meminta uang kepada penerima beasiswa PIP tersebut, dan segera membawanya ke ranah hukum.
"Kita akan menindak tegas oknum-oknum tersebut dengan menempuh jalur hukum," ujarnya.
Illiza meminta kepada masyarakat Aceh atau penerima manfaat PIP maupun KIP kuliah, jika menemukan orang yang meminta uang dapat melaporkan langsung ke rumah aspirasi Illiza.
Masyarakat juga harus meminta KTP mereka yang memungut uang, nomor Hp-nya, surat perintah, foto wajahnya, atau rekam pembicaraan dengan oknum tersebut, sehingga bisa langsung diproses secara hukum yang berlaku.
"Tidak boleh main-main dalam hak rakyat. Maka, jika ada temuan mohon dilaporkan, minta nomor Hp kalau ada yang mengatasnamakan rumah aspirasi Illiza. Masyarakat jangan mau terprovokasi," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Illiza juga menuturkan bahwa dalam lima tahun terakhir menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI, dirinya telah banyak membantu masyarakat Aceh mendapatkan beasiswa PIP, bahkan sudah ratusan ribu, termasuk tahun ini.
"Untuk tahun ini juga sudah kita lakukan pendataan dan masih menunggu penginputan ulang sampai Agustus. Semoga juga banyak yang mendapatkan dari Aceh," demikian Illiza Sa'aduddin Djamal.