Blangpidie (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya) Armayadi mengimbau warga daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Imbauan ini menyusul peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.
"BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Provinsi Aceh termasuk Abdya,” ujarnya di Blangpidie, Kamis.
Ia menjelaskan peringatan ini disampaikan dalam surat resmi yang ditujukan kepada Kepala Pusat Hidro-Oseanografi Aceh, dan pihak BPBK diseluruh wilayah diharapkan dapat menyebarkan informasi ini kepada seluruh masyarakat di daerah masing-masing.
Dalam surat tersebut, kata Armayadi, BMKG mengidentifikasi beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Abdya, Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Banda Aceh, Bener Meriah, Gayo Lues, Pidie Jaya, dan Simeulue. Potensi bencana ini diperkirakan terjadi dalam dua periode, yaitu 11-15 Oktober dan 16-20 Oktober 2024.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Nasmol Adit, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi potensi bencana ini.
“Kami berharap informasi ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat agar mereka dapat lebih waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
BMKG juga memberikan rekomendasi kepada BPBK untuk menyebarluaskan peringatan dini ke masyarakat.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca buruk yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Jika hujan terus berlangsung dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di tempat yang kokoh dan menghindari perjalanan serta wilayah rawan longsor.
Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG berharap dapat mengurangi risiko dan dampak bencana hidrometeorologi di wilayah Aceh.