Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Kesehatan menyatakan sebanyak 558 pos pelayanan terpadu (posyandu) di kabupaten itu aktif melayani kesehatan masyarakat, terutama untuk ibu dan anak serta lanjut usia secara berkala.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Abdullah di Aceh Timur, Selasa, mengatakan pihaknya terus meningkatkan jumlah posyandu yang aktif, sehingga pelayanan masyarakat bisa tercakup menyeluruh kepada masyarakat.
"Dari 643 posyandu yang ada di Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 558 di antaranya aktif melayani masyarakat. Sedangkan 85 posyandu lainnya tidak aktif karena kadernya belum mencukupi," katanya.
Abdullah menyebutkan untuk mengaktifkan sebuah posyandu harus memiliki minimal lima orang kader. Terhadap posyandu yang tidak aktif tersebut, Dinas Kesehatan Aceh Timur terus berupaya melahirkan kader-kader, sehingga posyandu dapat melakukan kegiatan kembali.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas terkait untuk melakukan pelatihan atau penguatan kapasitas kader posyandu. Termasuk dengan pihak desa dalam meningkat penguatan tim pembina posyandu," kata Abdullah.
Baca: Sulaiman Tole-Abdul Hamid Janjikan Rumah Sakit Keliling di Aceh Timur Tanpa Antrean
Hingga triwulan ketiga 2024, kata dia, indeks posyandu aktif di daerah itu mencapai 86,6 persen. Angka tersebut melebih target nasional sebesar 80 persen. Artinya dari sebanyak 643 posyandu di Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 558 posyandu di antaranya atau 86,6 persen aktif melayani masyarakat,
"Untuk memenuhi dan melewati target tersebut, kader posyandu harus menguasai keterampilan pemberian layanan dasar untuk seluruh siklus hidup, bukan hanya pelayanan pada ibu hamil dan bayi balita saja," kata Abdullah.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur Syahrizal Fauzi, mengatakan, posyandu merupakan lembaga kemasyarakatan desa yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan.
"Kami juga mendorong organisasi pemerintah daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk terus berperan aktif meningkatkan pelayanan posyandu," kata Syahrizal Fauzi.
Menurut dia, posyandu merupakan garda terdepan dalam menekan angka stunting, menekan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan angka penyakit menular dan penyakit tidak menular.
"Posyandu memilik peran sentral dalam pemenuhan pelayanan masyarakat. Karena itu, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan jumlah posyandu yang aktif melayani masyarakat," kata Syahrizal Fauzi.
Baca: Angka stunting di Aceh Timur turun jadi 29,7 persen