Banda Aceh (ANTARA) - Muslim Aid dan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh Besar melaksanakan lokakarya pengenalan perlindungan anak dalam upaya meningkatkan pemahaman kepada semua pemangku kepentingan di daerah setempat.
“Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan keterampilan para peserta dalam melindungi hak-hak anak di Aceh, khususnya dalam lingkungan pendidikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Bahrul Jamil di Aceh Besar, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidato tertulis dibacakan Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Agus Jumaidi di sela-sela membuka Lokakarya pengenalan perlindungan anak di Aceh Besar.
Ia menjelaskan untuk mencegah kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah khususnya guru harus mempedomani Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Menurut dia salah satu kebijakan dalam peraturan tersebut adalah wajib dibentuknya satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan hingga tingkat dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
Ia mengatakan satuan tugas tersebut diberi peran lebih untuk membantu kepala sekolah dalam melakukan pencegahan kekerasan baik berupa sosialisasi, pelatihan, dan kegiatan sejenis dalam menyamakan persepsi kepada seluruh sivitas sekolah bahwa segala tindak kekerasan apapun bentuknya, baik verbal maupun non verbal, dan alasannya dilarang.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Agus Jumaidi juga menambahkan guru juga harus paham tentang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menetapkan prinsip-prinsip perlindungan anak, termasuk upaya untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
Ketua YKMI Elfi Hasnita mengatakan anak rentan mengalami kekerasan, penelantaran, bahkan eksploitasi, baik secara fisik, emosional, maupun digital termasuk anak-anak berkebutuhan khusus juga perlu mendapatkan perhatian serius.
YKMI berharap lewat kegiatan tersebut dapat meningkatkan kolaborasi lebih lanjut antara instansi pemerintah, LSM, dan komunitas untuk mendukung terciptanya lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di Aceh.