Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian setempat membagikan disinfektan kepada disinfektan dan melakukan penyemprotan di kandang ternak dalam upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di daerah itu.
“Penyemprotan kandang ternak serta pembagian disinfektan ini merupakan gerak cepat yang dilakukan pemerintah daerah sesuai arahan Pj Bupati Aceh Besar agar ternak warga terhindar dari PMK,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Aceh Besar Uzir di Lambaro, Senin.
Ia menjelaskan selain melakukan penyemprotan dan membagikan disinfektan, pihaknya juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada peternak akan pentingnya menjaga kesehatan ternak.
Ia mengatakan pemerintah melalui instansi terkait terus membangun kesadaran bersama dengan para peternak agar wabah tersebut tidak menyerang kerbau dan sapi di Kabupaten Aceh Besar.
Pemkab Aceh Besar bersama jajaran Forkopimda serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait yang juga didukung oleh para peternak akan saling bahu-membahu mengantisipasi merebaknya PMK di Aceh Besar.
Ia menambahkan pada tahun 2022 lalu, Aceh Besar menjadi daerah terparah terjangkit PMK mencapai 12 ribu ekor dan lewat penanganan intensive yang dikomandoi Pj Bupati Muhammad Iswanto dengan melibatkan multi sektor hingga menutup sementara Pasar Hewan Sibreh menjadikan penanganan PMK tercepat.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melakukan penyemprotan desinfektan untuk ternak yang masuk pasar hewan Sibreh yang merupakan gerak cepat mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kita menerima informasi saat ini sudah merebak kembali kasus PMK di beberapa Kabupaten/Kota dan salah satu antisipasi mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan melakukan sterilisasi pasar hewan serta ternak yang masuk ke sini," kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto.