Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menyatakan kekayaan budaya Aceh memiliki peranan penting dalam peradaban Islam di Indonesia.
“Saya menyampaikan apresiasi terhadap kekayaan budaya Aceh yang memiliki peranan penting dalam peradaban Islam di Indonesia. Di mana Aceh memiliki warisan budaya yang sangat kaya,” kata Fadli Zon di Jantho, Senin.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela memberikan Kuliah Umum di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Kota Jantho, Aceh Besar. Dalam kegiatan tersebut Fadli Zon ikut meluncurkan buku Menggapai Mentari karya Rektor ISBI Aceh Prof Dr Wildan dan menyerahkan buku karya dirinnya ke Rektor ISBI dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal.
Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan pengakuan dunia terhadap Tari Saman yang telah diakui UNESCO sejak 2011 bukan hanya kebanggaan lokal, tapi juga bagian dari peradaban dunia.
“Budaya adalah soft power yang mampu mempengaruhi dunia. Indonesia juga harus mengoptimalkan kekuatan budaya secara terarah dan sistematis," katanya.
Ia mengatakan Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri hampir tiga bulan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk ISBI Aceh guna mengembangkan budaya lokal agar lebih representatif, khususnya bagi generasi muda.
"Kami siap bersinergi. Narasi budaya harus hidup, literasi budaya harus berkembang, dan edukasi budaya harus dinamis. Ini amanat UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1 yang harus kita jalankan bersama," katanya.
Pj Gubernur Aceh Safrizal mengatakan Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung pengembangan seni dan budaya.
"Warisan budaya Aceh bukan hanya identitas, tetapi juga modal penting untuk kemajuan daerah di tengah globalisasi. Kami berkomitmen mendukung program kebudayaan melalui sinergi dengan lembaga pendidikan seni dan budaya," kata Safrizal dalam pidato dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal.
Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan juga menyampaikan terima kasihnya atas dukungan Pemerintah Pusat dan daerah terhadap ISBI Aceh. Di mana kampus tersebut berdiri di atas lahan 30 hektar yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Ia juga mengusulkan beberapa program strategis, seperti pembangunan Kampung Budaya di Jantho dan penyediaan beasiswa khusus bagi seniman dan budayawan Aceh.
"ISBI Aceh siap mendukung kebijakan Kementerian Kebudayaan dan menjadi penyelenggara event nasional di Aceh. Kami percaya, dengan dukungan penuh, seni dan budaya Aceh akan semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri di antaranya Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI Gunawan, anggota DPR RI Nasir Jamil, Wakil Gubernur Aceh terpilih Fadhlullah, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Wakil Bupati Aceh Besar terpilih Syukri A Jalil.