Nagan Raya (ANTARA) - Ribuan pengikut Thariqat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sejak Sabtu (29/3) sudah merayakan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, dengan melaksanakan shalat ied di Kompleks Masjid Jamik Abu Habib Muda Seunagan di Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur.
Pelaksanaan ibadah tersebut juga berlangsung di sejumlah dayah pesantren Thariqat Syattariyah di Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat serta di sejumlah lokasi lainnya di Aceh.
“Pelaksanaan ibadah shalat Ied hari ini setelah kami selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh,” kata Bupati Nagan Raya, Aceh, Dr Teuku Raja Keumangan kepada wartawan di Nagan Raya, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar santuni sebanyam 1.762 anak yatim piatu
Teuku Raja Keumangan mengatakan selama ini Thariqat Syattariyah di Nagan Raya menetapkan awal Ramadhan, Idul Fitri atau Idul Adha menggunakan metode hisab bilangan lima, sehingga menjadi salah satu pegangan yang kuat dalam menetapkan awal puasa Ramadhan atau Idul Fitri maupun Idul Adha.
Metode ini, kata dia, telah lama digunakan semasa hidup salah satu ulama kharismatik Aceh, Abu Habib Muda Seunagan.
Seperti diketahui, Thariqat Syattariyah yang sebelumnya diperkenalkan oleh Abu Habib Muda Seunagan dan diikuti ribuan di Kabupaten Nagan Raya.
Thariqat Syattariyah tersebut telah diikuti sejak lama dan diperkirakan sudah berlangsung sejak 200 tahun silam.
Selain di Kabupaten Nagan Raya, pengikut Thariqat juga melaksanakan ibadah shalat ied di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Teuku Raja Keumangan mengatakan meski pelaksanaan Idul Fitri sering dilaksanakan berbeda dengan umat muslim lainnya di Aceh, namun hal tersebut selama ini tidak menjadi persoalan di masyarakat.
Ia mengimbau kepada jamaah Thariqat Syattariyah yang sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah sejak Sabtu pagi, agar dapat menghormati umat muslim lainnya yang saat ini masih menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Teuku Raja Keumangan meminta masyarakat yang sudah berlebaran, agar tidak makan dan minum di depan masyarakat muslim yang masih beribadah puasa bulan suci Ramadhan, demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di masyarakat Aceh.
Baca juga: Gubernur lepas keberangkatan program mudik gratis Pemerintah Aceh