Banda Aceh (ANTARA) - Seorang wanita berinisial YT tinggal bersama jasad suaminya yang sudah membusuk selama beberapa hari lalu di dalam sebuah kios di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Kepolisian setempat terpaksa turun tangan mengevakuasi jenazah karena sang istri tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.
"Keluarga korban yang sempat dihubungi via telepon juga mengakui bahwa YT mengalami gangguan kejiwaan, bahkan YT sering kesurupan," kata Kapolsek Syiah Kuala, Iptu Cut Layla Surya, di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, YT selama ini memang hidup bersama sang suaminya, yakni TB yang kesehariannya bekerja sebagai tukang sol sepatu. Sejak 17 tahun lalu keduanya tinggal di kios tersebut.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat bebaskan ODGJ dari rantai pasung
Ia menyampaikan, peristiwa ini terungkap berawal dari laporan warga sekitar yang curiga dengan bau tak sedap di sekitar kios. Apalagi, TB tidak terlihat selama beberapa hari belakangan setelah sempat mengeluh sakit kepala dan mata.
Aroma tak sedap semakin kuat tercium dari depan kios sekaligus rumahnya tersebut. Tetapi, YT tak mengizinkan polisi masuk, sehingga upaya paksa pun dilakukan oleh petugas.
"Ternyata korban TB telah meninggal dunia hingga membusuk di tempat tidur, diduga korban meninggal sejak beberapa hari lalu," ujarnya.
Atas penemuan ini, polisi yang ikut dibantu warga beserta tim medis langsung mengevakuasi jasad TB ke rumah sakit. Sementara, sang istri yakni YT diamankan ke Mapolsek Syiah Kuala.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut dia, sekitar empat hari lalu TB sempat mengeluh sakit kepala dan mata. Pasca itu, ia tak terlihat lagi, padahal biasanya selalu bekerja di depan kiosnya.
"Keberadaan korban sempat ditanyakan warga ke YT, namun yang bersangkutan bilang suaminya sedang sakit. Saksi lainnya menyebut bahwa YT mengalami gangguan jiwa, bahkan keduanya kerap bertengkar hebat," katanya.
Iptu Cut Layla menjelaskan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad TB. Selain itu, YT pun tak dapat dimintai keterangan lantaran selalu berbicara ngawur, bahkan tak mengetahui identitasnya sendiri.
Saat ini, jenazah TB telah dibawa pulang pihak keluarga ke kampung halamannya di Kabupaten Bireuen. Mereka juga menolak untuk visum yang ditandai dengan membuat surat pernyataan penolakan.
"Keluarga menolak jenazah divisum, saat ini juga telah dibawa pulang ke kampung halaman. Untuk YT hingga sekarang masih di Polsek, nantinya akan diambil oleh perangkat desa," demikian Iptu Cut Layla.