Meulaboh (ANTARA Aceh) - Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dilantik setelah terpilihnya Akrim secara aklamasi sebagai Ketua Askab PSSI Aceh Barat, Provinsi Aceh, periode 2017-2021.
Pelantikan sekaligus pengukuhan ketua dan pengurus berlangsung di Kafe Akfi Meulaboh, Rabu malam (20/12) oleh Ketua Assosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, Adly Tjalok. Pelantikan itu dihadiri perwakilan Bupati Aceh Barat serta pimpinan forum komunikasi pimpinan daerah.
"Saya tugaskan kepada askap PSSI Aceh Barat untuk menggulirkan kompetisi setiap tahun dan Piala PSSI. Aceh Barat bisa maju kalau kita maun bermusyarah di tengah keterbatasan tidak ada anggaran daerah," kata Adli Tjalok.
Selama ini yang menjadi tantangan paling berat bagi PSSI di Aceh adalah dukungan dana dari pemerintah daerah, di tingkat Asprov Aceh, juga merasakan kondisi tersebut, hingga kini tidak ada sedikitpun anggaran daerah untuk mendukung persepakbolaan mereka.
Adli, meminta kepada Askab PSSI Aceh Barat untuk bekerja keras mencari peluang sponsor dari perusahaan-perusahaan berdomisili di daerah setempat, dengan dukungan kepala daerah, TNI, KONI serta semua pihak terkait diharapkan ikut merekomendasikan.
"Selalu lakukan musyawarah, Aceh Barat punya Klub Persabar, sudah terkenal ditingkat nasional, tapi kalau klub ini tidak muncul lagi, maka rugi dan malu kita mengakui kita sebagai mantan persepakbola Klup Persabar ketika klub itu sudah tidak ada," tegasnya.
Akrim, yang merupakan pesepak bola nasional itu, terpilih secara aklamasi dalam kongkres Askab PSSI yang berlangsung di Aula Setdakab Aceh Barat, Rabu, pagi, yang diikuti oleh ketua klub sepakbola daerah, pelatih serta persepakbola senior di daerah itu.
"Tugas saya pertama sekali adalah meminta kepada Pemkab Aceh Barat membenahi stadion sepakbola yang begitu berlumpur, sebagaimana petunjuk ketua asprov, untuk mengawali pembangunan persepakbolaan yang profesional dan bermartabat," imbuhnya.
Sebagai pengusaha muda di Aceh Barat ini, Akrim, tidak begitu risau dengan persoalan keuangan yang menjadi hambatan, selama semua klub sepak bola bersama PSSI bertekad untuk maju dan berkembang, maka akan ada solusi-solusi untuk dikerjakan.
Dirinya berkomitmen untuk membawa klub sepak bola mengikuti kompetisi minimal liga tiga profesional, kemudian melakukan pembinaan terhadap pelatih yang masih sangat sedikit, dengan target ditemukan dua orang pelatih berlisensi satu tahun ke depan.
"Kita buat kompetisi untuk menjaring pemain berbakat dan pelatihnya, tiap-tiap tim yang mana kita lihat bisa kita ikutkan lisensi, setahu saya cuma dua orang pelatih yang ada lisensi, itupun sudah dua periode PSSI," sebutnya.
Untuk pembinaan pemain berprestasi liga profesional akan bergabung dengan Klub Persabar dan Meulaboh FC, untuk membangkitkan semangat sepakbola yang telah fakum, tahap pertama pada awal 2018 akan mengikuti liga profesional dan saat ini sudah ikut pendaftaran.