Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh akan membuka 100 hektare lahan pengembangan palawija kacang tanah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat petani selama 2018.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Safrizal saat dihubungi di Banda Aceh Kamis mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas rencana pengembangan palawija tersebut bersama pihak provinsi.
"Hari ini (kamis) kami masih pertemuan dengan pihak Provinsi Aceh, termasuk membahas rencana pengembangan palawija kacang tanah di Aceh Barat. Tahun 2018 ini kita lakukan reguler dana APBA seluas 60 hektare dan otsus 40 hektare," katanya.
Didampingi Kabid Tanaman Pangan, Harbi, dijelaskan, pengembangan palawija kacang tanah dilakukan secara reguler dengan APBA seluas 60 hektare, sementara dengan dana otsus untuk penangkaran benih seluas 40 hektare.
Adapun kawasan pengembangan komoditas tersebut di Kecamatan Pante Ceureumen dan Kecamatan Bubon, saat ini untuk kegiatan tersebut masih dalam proses akan dilakukan seleksi Calon Petani Calon Lokasi (CP/CL) pada kawasan pengembangan.
Harbi menyampaikan, kegiatan tersebut disesuaikan dengan jadwal tanam padi musim tanam (MT) rendengan, adapun kawasan pengembangan yang disurvey adalah lahan selain area sawah tanaman padi, agar tidak mengganggu luas tambah tanam (LTT).
"Pengambangnya di lahan kering, kalau di sawah akan terganggu LTT, nanti masalah juga. Kita mengacu sesuai potensi Aceh Barat, seperti Pante Ceureumen dan Bubon, dan Wolya juga, termasuk menambah kecamatn sekitaranya yang potensi," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk program reguler masih menanti proses panjang karena menyesuaikan dengan jadwal tanam padi, sementara yang menggunakan dana otsus sudah final, yakni dilakukan pengembangan untuk penangkaran bibit kacang tanah.
Harbi menyampaikan, selama ini kacang tanah sudah menjadi komoditas andalan petani disemua kecamatan, petani sudah terbiasa menanam kacang tanah dengan luas 1-2 hektare secara swadaya, tanpa bantuan bibit maupun sarana prasaran dari pemerintah.
Harga jual kacang polong kering Rp12.000 - Rp14.000/Kg, sementara kacang muda rebus sekitar Rp8.000 - Rp10.000/Kg, namun petani lebih cenderung menjualnya dalam hitungan kaleng, harganya Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per kaleng.
"Hasil panen dijual petani berbentuk kacang kupas, kacang polong maupun kacang muda rebus dengan harga yang berfariasi. Petani kacang kita sudah pandai memanfaatkan momen untuk jadwal penanaman dan bentuk penjualan kacang," katanya menambahkan.