26 pelajar Aceh ikut program mengenal Nusantara

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Suveyor Indonesia Rosmanidar Zulkifli (tiga kanan) didampingi Pimpinan PT BNI (Persero) Cabang Banda Aceh Yusmadi Usman dan Kepala Cabang PT Suveyor Indonesia Aceh Afrinal (tengah) saat foto bersama seusai acara pelepasan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Banda Aceh, Aceh, Kamis (9/8). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sebanyak 26 pelajar Aceh dari jenjang pendidikan menengah atas terpilih mengikuti Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang merupakan program BUMN Hadir untuk negeri.

"Dari 26 pelajar tersebut, tiga diantaranya merupakan penyandang disabilitas. Mereka akan dikirim mengikuti program SMN di Provinsi Papua didampingi sejumlah guru pendamping," kata Humas PT Surveyor Indonesia, Linda Adela di Banda Aceh, Kamis.

Program SMN merupakan rangkaian kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri yang sudah dilaksanakan sejak 2015. Di Aceh, kegiatan ini ditangani PT Surveyor Indonesia dan BNI.

Linda menyebutkan, pelajar yang terpilih mengikuti program SMN merupakan yang terbaik hasil seleksi yang diikuti 69 peserta dari 23 kabupaten/kota.

Sebelum diberangkatkan ke Provinsi Papua, pelajar Aceh tersebut akan mendapat pembekalan mengenai wawasan nusantara, kebudayaan dan pariwisata dan lainnya, termasuk kewirausahaan.

"Mereka ini merupakan representatif masyarakat Aceh. Mereka menjadi duta masyarakat Aceh. Mereka akan mengenalkan pariwisata dan kebudayaan Aceh di Papua," ujarnya.

Linda menambahkan, peserta SMN asal Aceh ini akan diberangkatkan ke Papua pada 10 Agustus 2018. Mereka akan berada di provinsi ujung Timur Indonesia tersebut hingga 18 Agustus 2018.

Selain mengirim pelajar, lanjutnya Aceh juga akan kedatangan peserta SMN dari Provinsi Papua. Ada 32 pelajar Papua beserta empat pendamping yang datang ke Aceh pada 10 Agustus 2018.

"Selama di Aceh, mereka akan dikenalkan dengan kebudayaan dan destinasi pariwisata Aceh. Mereka juga akan berkunjung ke sejumlah tempat, termasuk ke Kilometer Nol Indonesia di Pulau Weh, Sabang," pungkas Linda Adela.