Calang (ANTARA) - Seekor penyu hijau (Chelonia Mydas) kembali ditemukan mati di Kawasan Pasie Luah, Desa Dayah Baroe, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya.
Murniadi, Ketua Tim Konservasi Penyu Aroen Meubanja kepada Antara di Calang, Selasa menyampaikan, jika dilihat dari luka dan penyakit, tidak menutup kemungkinan kematian penyu tersebut diakibatkan oleh dehidrasi, karena mengapung terlalu lama di permukaan laut.
"Kasus seperti ini biasanya bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelelahan akibat kekurangan makanan dan faktor cuaca dan penyakit yang dideritanya," ujarnya.
Murniadi atau yang biasa disapa Dedi Penyu menuturkan pada tahun ini, sudah 5 ekor penyu yang tergolong langka tersebut mati di Aceh Jaya.
"Penyu hijau ini ukuran karapaks 75x63 cm dengan berat sekitar 30 kilogram dan diperkirakan penyu tersebut berusia 60 tahun," tuturnya.
Murniadi menambahkan, dari sekian banyak pelepasan penyu yang dilakukan Aroen Meubanja, belum pernah jenis ini ditetaskan dan dilepaskan ke laut.
"Ini yang menarik, di antara sekian banyak yang kami lepaskan selama ini, belum pernah kami tetaskan dan lepaskan jenis penyu hijau ini ke laut,” tuturnya.
Selama ini, terangnya, hanya jenis penyu lekang dan penyu belimbing yang dilakukan penangkaran namun di Aceh Jaya juga memiliki jenis penyu hijau tersebut.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah berpartisipasi dalam memberikan informasi terkait keberadaan penyu. Untuk nelayan, kami juga berharap, jika ada mendapat penyu terkena jaring, agar tidak membunuh, mohon dilepaskan kembali kelaut," katanya.
Penyu hijau langka kembali ditemukan mati di Aceh Jaya
Selasa, 2 April 2019 23:48 WIB