Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak delapan unit rumah warga hangus terbakar dalam peristiwa yang terjadi di kawasan padat penduduk di Dusun Tanjung Putus, Gampong (desa) Jawa Belakang, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Aceh, Selasa (23/4) sore.
"Sekitar pukul 16.30 WIB, api baru dapat dipadamkan oleh petugas pemadam dan dibantu masyarakat setempat," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, kondisi bangunan tempat tinggal yang terbakar tersebut, sebagian besar terbuat dari bahan kayu. Sehingga api dengan cepat menjalar ke bangunan lain yang masih utuh, ditambah kencang angin bertiup musim kemarau di Aceh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langsa menyebut, rumah terbakar mayoritas milik pedagang kecil dan tukang becak, yakni Syarifuddin (54), Herman (48), Olha Kuba (60), M Jamin (60), Hariyanti (40), Ida (60), Wardi (60), dan Suhelmi (42).
"Sedikitnya delapan keluarga dengan jumlah 42 jiwa, mayoritas mereka tidur di tenda pengungsian malam tadi. BPBD Langsa kemarin telah mendirikan tiga tenda, satu di antaranya posko dan dua tenda untuk keluarga pengungsi," katanya.
Ia mengaku, awal mula terjadi peristiwa kebakaran ini diduga pelaku bertengkar, sehingga membakar rumahnya. Api dengan cepat membesar, dan merambat ke rumah warga lain yang saling berdempetan.
Petugas pemadam kebakaran yang turun dengan seluruh armada dimiliki Pemerintah Kota Langsa, di antaranya tujuh unit mobil pemadam sempat kesulitan dalam mengupayakan pemadaman di lokasi kebakaran.
"Bahkan Kabid (Kepala Bidang) Kedaruratan dan Logistik BPBD Langsa saudara Zainal Abidin, menjadi korban luka bakar. Karena ikut terlibat dalam memadamkan api, tanpa disadari bara api jatuh mengenai bahu beliau," ucap Dadek.
Delapan rumah warga hangus di Langsa
Rabu, 24 April 2019 14:50 WIB