Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah anggota keluarga dan isteri Asnawi Luwi, wartawan Harian Serambi Indonesia yang menjadi korban pembakaran rumah orang tidak dikenal (OTK) di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Kabupaten Aceh Tenggara hingga kini trauma dan takut keluar rumah untuk bekerja.
"Musibah ini membuat saya, anak dan isteri trauma berat. Bahkan isteria saya sampai saat ini belum berani bekerja karena takut," kata Asnawi Luwi kepada ANTARA yang dihubungi melalui saluran telepon dari Meulaboh, Sabtu malam.
Biasanya, isterinya yang berprofesi sebagai bidan di sebuah lembaga kesehatan di Aceh Tenggara tersebut melaksanakan tugasnya secara ruutin. Akan tetapi, sejak kejadian pada Selasa (30/7) lalu hingga saat ini belum berani bekerja karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap dirinya.
Tidak hanya itu, anaknya yang masih duduk di usia sekolah dasar juga harus dititipkan pada anggota keluarga yang lain agar lebih aman saat pergi ke sekolah, dan dalam pengawasan keluarga karena khawatir akan menjadi sasaran amarah pelaku terhadap sang anak.
Asnawi Luwi juga meyakini peristiwa kebakaran yang ia alami tersebut adalah murni tindak pidana dan diduga sengaja dibakar. Hal itu diduga terkait tugas jurnalistik yang selama ini dia jalankan di Kabupaten Aceh Tenggara, guna megungkap sejumlah kasus seperti tindak pidana korupsi, narkoba, judi, kerusakan hutan, kerusakan badan jalan serta sejumlah perkara lainnya yang merugikan keuangan negara.
Meski berhasil selamat saat musibah kebakaran terjadi pada Selasa dini hari lalu, ia mengakui peristiwa tersebut membuat ia bersama seluruh anggota keluarga trauma dan ketakutan.
Bahkan untuk sementara waktu, ia memilih untuk istirahat dari rutinitasnya sebagai pewarta karena masih khawatir dengan keselamatan dirinya dan anggota keluarga.
Sebelumnya, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Rahmad Hardeny Yanto Eko Sahputro SIK kepada ANTARA mengatakan, bahwa Polda Aceh bersama kepolisian di daerah itu melakukan penyelidikan terkait terbakar rumah milik Anawi Luwi, Wartawan Harian Serambi Indonesia terbitan Banda Aceh, di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Kabupaten Aceh Tenggara pada Selasa (30/7) dini hari.
Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara juga sudah turun ke Aceh Tenggara untuk melakukan penyelidikan terkait kasus pembakaran rumah milik wartawan di daerah itu.
Isteri wartawan korban pembakaran rumah di Aceh Tenggara takut bekerja
Sabtu, 3 Agustus 2019 20:43 WIB