Meulaboh (ANTARA) - Asnawi Luwi, wartawan Harian Serambi Indonesia yang bertugas di Kabupaten Aceh Tenggara menegaskan peristiwa kebakaran yang terjadi pada rumah semi permanen miliknya yang berlokasi di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, kabupaten setempat, diduga kuat akibat dibakar oleh orang yang tidak dikenal.
"Saya yakin rumah saya dibakar, ini diduga terjadi terkait pemberitaan," kata Asnawi Luwi yang dihubungi melalui saluran telepon dari Meulaboh, Aceh Barat, Rabu.
Menurutnya, kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah beserta satu unit mobil jenis Honda Mobilio miliknya tersebut, diduga dilakukan oleh pihak yang tidak senang terkait tugas jurnalistik yang selama ini ia jalankan didaerah itu, sehingga muncul kejadian pembakaran rumah miliknya.
Ia mengakui selama ini kerap memberitakan sejumlah perkara dan kasus yang ditangani oleh aparat penegak hukum di daerah tersebut, di antaranya seperti indikasi tindak pidana korupsi, kasus perusakan hutan, narkoba, perjudian serta sejumlah kasus tindak pidana lainnya.
Beberapa hari sebelum kejadian saat ia menghadiri rapat kerja kantornya di Banda Aceh, ia mengaku rumahnya juga didatangi oleh seorang pria tidak dikenal dan mencari dirinya.
Namun, karena ia sedang berada di Banda Aceh, tamu yang tidak dikenal tersebut sempat berbicara dengan istrinya dan meminta nomor telepon miliknya. Atas musibah ini, Asnawi berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut sekaligus menangkap pelakunya.
"Alhamdulillah saya bersama istri dan anak berhasil selamat saat kejadian, saya berharap polisi dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas," katanya lagi.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Rahmad Hardeny Yanto Eko Sahputro SIK yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh Barat melalui saluran telepon pada Rabu siang mengatakan bahwa Polda Aceh bersama kepolisian di daerah itu melakukan penyelidikan terkait terbakar rumah milik Anawi Luwi, Wartawan Harian Serambi Indonesia terbitan Banda Aceh, di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Kabupaten Aceh Tenggara pada Selasa (30/7) dini hari.
"Kami belum bisa menyimpulkan," katanya lagi.
Guna memudahkan penyelidikan, pihaknya sudah mengamankan tempat kejadian perkara dengan memasang garis polisi, dan memeriksa sebanyak enam orang saksi yang pertama sekali melihat kejadian tersebut.
Pihaknya juga sudah meminta bantuan ke Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara agar turun ke Aceh Tenggara untuk melakukan penyelidikan terkait kasus pembakaran rumah milik wartawan di daerah itu.
Wartawan di Aceh Tenggara yakin rumahnya dibakar terkait pemberitaan
Rabu, 31 Juli 2019 20:03 WIB