Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Fakulas Teknik Universitas Syiah Kuala menggelar aksi kemanusiaan terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di provinsi Riau, serta mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipsi dan peduli terhadap peristiwa tersebut.
"Kita mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipasi dan peduli terhadap penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kami juga mengecam koporasi-korporasi yang telah melanggar regulasi (di Riau)," kata Koordinator Aksi, Muhammad Arif Fayadh di Banda Aceh, Jumat.
Pantauan Antara, mahasiswa berjumlah ratusan orang tersebut kompak mengenalan almamater. Mereka long march dari kampus Unsyiah menuju bundaran simpang mesra Banda Aceh.
"Galang dana sudah mulai kita lakukan sejak kemarin dari fakultas ke fakultas di Unsyiah. Target kita 1.000 masker, kalau memungkinkan kita kirim langsung masker kita kirim, kalau tidak kita akan serahkan dana ini ke paguyuban mahasiswa Riau di Aceh," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap Riau, mahasiswa juga mengenakan masker dalam aksinya. Kemudian para orator bergantian mengutuk keras pihak-pihak yang diduga pelaku dalam pembakaran hutan dan lahan di Riau.
"Kami menegaskan hutan dan lahan di Riau itu dibakar dan bukan terbakar. Kami meminta
pemerintah pusat untuk mengumumkan
ke publik korporasi dan perusahaan yang (diduga) terlibat (Karhutla Riau)," katanya.
Kemudian, kata Arif, mahasiswa juga mengimbau masyarakat di seluruh penjuru nusantara untuk menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat Riau yang diduga pelaku atas peristiwa Karhutla tersebut.
"Dan kita meminta pemerintah pusat untuk bertanggungjawab atas jatuhanya korban dalam Karhutla di Riau ini," ungkapnya.
Mahasiswa aksi galang dana gerakan 1.000 masker untuk Riau
Jumat, 20 September 2019 14:25 WIB