Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Dinas Sosial Aceh, Rohaya Hanum mengatakan Pemerintah Aceh mengutuskan Dinas Sosial untuk mendata warga Aceh di Papua, dan pihaknya telah mengantongi data 15 orang warga Aceh berada di pengungsian daerah tersebut.
"Pesan pak Kadis ke kami beliau sudah berjumpa dengan saudara kita warga Aceh di Papua, dan kondisi mereka sehat-sehat semua. Cukup makan dan minum serta masih bisa berkomunikasi menggunakan handpone,” katanya, di Banda Aceh, Jumat malam.
Baca juga: Warga Aceh dipulangkan dari Wamena
Dia menjelaskan, sebanyak 15 orang warga Aceh yang berada di pengungsian Papua tersebut yakni di Jayapura sebanyak delapan orang, kemudian di Wamena enam orang, dan di Jaya Wijaya sebanyak satu orang.
Menurut dia, sejak terjadinya kerusuhan di Wamena, maka pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah langsung memerintahkan kepada Kepala Dinas Sosial Aceh untuk mendata jumlah warga Aceh yang ada di Wamena untuk dipulangkan.
Baca juga: Kisah Rudi Kormas selamat dari rusuh Papua berkat handy talky
"Pagi tadi pak Kadis sudah mendarat di Papua bahkan sudah bertemu langsung dengan 15 warga Aceh yang ada di Papua, baik yang ada di Wamena, Jayapura, dan Jaya Wijaya. Pemerintah Aceh dalam hal ini masih mendata warga Aceh yang masih bertahan di Wamena Papua untuk kemudian dipulangkan," katanya.
Sementara itu, sebanyak empat orang warga asal Aceh Tenggara telah tiba di daerah berjulukan Serambi Mekkah tersebut dari Papua. Mereka tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar pada Jumat (4/10) pukul 17.30 WIB.
Baca juga: Pemerintah jamin keamanan warga di Wamena
Empat warga Aceh tersebut yakni Priska Susilawati Sitohang bersama dua anaknya Natanael Gultom dan Nasya Gultom, serta adiknya Try Sessy. Sementara suami Priska, Abner masih bertahan di tempat pengungsian di Wamena.
Dan mereka mengaku telah menetap selama tujuh tahun di kota Wamena. Kemudian terpaksa kembali ke Aceh akibat kerusuhan di daerah tersebut.
Priska Susilawati Sitohang mengatakan bersyukur dan berterimakasih kepada Pemerintah Aceh karena telah membantu dirinya agar bisa kembali ke Aceh, kendatipun suaminya masih berada di tempat pengungsian di Wamena, Papua.
"Kita lihat kondisi dulu, kalau sudah membaik kami akan kembali ke sana," kata dia, saat tanya apakah ingin kembali ke Papua dan mengaku telah begitu nyaman tinggal di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019