Dua sineas muda asal Aceh dari Komunitas Film Trieng (KFT) mengikuti pelatihan tentang dunia perfilman yang diadakan oleh Pusat Pengembangan (Pusbang) Film dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Jakarta.
Dua sineas Komunitas Film Trieng yang mewakili Aceh tersebut merupakan mahasiswa dari prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Ar-Raniry yakni, Irfan Habibi dan Cut Adinda Magfirah.
“Alhamdulillah, kami dari komunitas film trieng sangat bersykur atas kesempatan untuk mengukuti pada acara yang diselenggarakan oleh Pusbang film,” kata Irfan Habibi di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan pelatihan perfilman tersebut menjadi suatu wadah yang sangat positif bagi generasi Indonesia terkhusus Aceh.
Menurut dia sebuah karya film merupakan sarana untuk menyalurkan pesan-pesan dengan melihat suatu peristiwa sehingga bisa dibuat visual yang begitu menarik dalam mengubah persepsi dan memberikan pengetahuan atau penyadaran kepada para audiens.
“Dunia perfilman sekarang ini terus berkembang, banyak juga lahir karya-karya yang begitu bagus dari sineas yang hebat,” katanya.
Pihaknya berharap agar pada kegiatan selanjutnya peserta yang mewakili Aceh pada pelatihan perfilman di tingkat nasional dan internasional ke depan bisa bertambah dalam upaya berkontribusi membangun dunia perfilman yang ada di Indonesia dan Aceh.
Hal senada juga disampaikan Cut Adinda Magfirah. Ia juga berharap agar peserta yang mewakili provinsi ujung paling barat Indonesia pada kegiatan pelatihan tersebut sehingga bisa produktif dalam membuat karya-karya film
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Dua sineas Komunitas Film Trieng yang mewakili Aceh tersebut merupakan mahasiswa dari prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Ar-Raniry yakni, Irfan Habibi dan Cut Adinda Magfirah.
“Alhamdulillah, kami dari komunitas film trieng sangat bersykur atas kesempatan untuk mengukuti pada acara yang diselenggarakan oleh Pusbang film,” kata Irfan Habibi di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan pelatihan perfilman tersebut menjadi suatu wadah yang sangat positif bagi generasi Indonesia terkhusus Aceh.
Menurut dia sebuah karya film merupakan sarana untuk menyalurkan pesan-pesan dengan melihat suatu peristiwa sehingga bisa dibuat visual yang begitu menarik dalam mengubah persepsi dan memberikan pengetahuan atau penyadaran kepada para audiens.
“Dunia perfilman sekarang ini terus berkembang, banyak juga lahir karya-karya yang begitu bagus dari sineas yang hebat,” katanya.
Pihaknya berharap agar pada kegiatan selanjutnya peserta yang mewakili Aceh pada pelatihan perfilman di tingkat nasional dan internasional ke depan bisa bertambah dalam upaya berkontribusi membangun dunia perfilman yang ada di Indonesia dan Aceh.
Hal senada juga disampaikan Cut Adinda Magfirah. Ia juga berharap agar peserta yang mewakili provinsi ujung paling barat Indonesia pada kegiatan pelatihan tersebut sehingga bisa produktif dalam membuat karya-karya film
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019