Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus berupaya mengembangkan industri kreatif, sebagai solusi mengatasi dan keluar dari kemiskinan, kata Bupati H Muhammad Thaib.

"Industri kreatif, terutama yang bercorak kerajinan yang selama ini telah tumbuh dan digeluti oleh sebagian masyarakat di daerah ini, juga sebagai jalan keluar minimnya lapangan kerja, kata Bupati Muhammad Thaib di Lhokseumawe, Minggu (3/11).

Didampingi Kabag Humas Andree Prayuda SSTP MAP, Bupati menyatakan, dengan berkembangnya industri kreatif diharapkan dapat meminimalisir angka pengangguran.

Baca juga: Bupati Aceh Utara resmikan pembukaan TMMD ke-106

Menurut Bupati H Muhammad Thaib, kemiskinan merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh multi faktor.

Dikatakan, pihaknya tidak memungkiri bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat Aceh Utara yang hidup di bawah garis kemiskinan, juga yang tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Oleh karena itu, lanjut Bupati, pihaknya terus berupaya mencari solusi atau jalan keluar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui Peraturan Bupati (Perbup) tentang penggunaan dana desa yang mewajibkan setiap gampong untuk membangun dua unit rumah warga miskin setiap tahun.

Baca juga: Wakil Bupati Aceh Utara minta CPNS tingkatkan kompetensi

“Alhamdulillah, saat ini sudah hampir 2000-an unit rumah warga miskin yang dibangun di gampong-gampong sejak Perbup itu dikeluarkan,” katanya.

Kemudian untuk solusi lain, kata dia, yang sedang digarap saat ini adalah mengembangkan industri kreatif daerah yang merupakan jenis usaha kecil menengah (UKM).

Bahkan sejak dua tahun lalu Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif RI (sekarang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), di mana telah dilakukan pemetaan terhadap tantangan dan peluang terhadap industri kreatif di daerah ini.

Industri kreatif ini sangat besar potensinya di Aceh Utara dan berpeluang untuk merebut pasar nasional bahkan hingga manca negara.

Baca juga: Terkait kasus Munirwan, puluhan mahasiswa terobos kantor Bupati Aceh Utara

“Kita memiliki banyak sekali ragam dan corak industri kreatif yang berpotensi untuk dikembangkan, baik industri kerajinan maupun ragam seni dan adat budaya. Ini yang kita harapkan menjadi salah satu solusi untuk mengangkat ekonomi masyarakat dan mengatasi kemiskinan,” kata Cek Mad, sapaan akrab Bupati Aceh Utara.

Selain itu, Cek Mad juga menampik jika ada yang menyebut rakyat Aceh Utara malas, karena penyebab kemiskinan itu adalah multi faktor, salah satunya adalah karena malas bekerja. Tapi kalau tidak ada lapangan kerja, apa yang mau dikerjakan.

Baca juga: Pemkab Aceh Utara bangun 1.704 unit rumah duafa

"Sebab itulah kita mau kembangkan UKM industri kreatif bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sehingga bisa menjadi lapangan kerja bagi rakyat Aceh Utara, terutama kelompok milenial,” jelasnya.

Industri kreatif, kata Cek Mad lagi, bisa dimulai dengan modal kecil, asalkan ada keseriusan dan kemauan. Misalnya yang dipamerkan di Pameran "Piyoh-Piyoh" saat ini merupakan barang-barang produk ekonomi kreatif yang diproduksi oleh perajin Aceh Utara. Mereka menggeluti pekerjaan itu dengan serius, makanya berhasil dan mendatangkan profit sebagai mata pencaharian yang menguntungkan.

“Kemiskinan bukan disebabkan karena masyarakat malas. Namun karena minimnya lapangan kerja formal. Yang ditafsir pekerjaan itu kan kantoran, PNS, karyawan swasta dan lain sebagainya. Perubahan pola pikir kita dorong agar kita fokus ke sektor usaha kecil dan menengah, namun pertumbuhan uangnya besar di sana. Ini kebijakan jangka panjang kita, sehingga bisa mengentaskan kemiskinan,” pungkas Cek Mad.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019