Gerhana matahari total diprediksikan hanya terlihat di tujuh provinsi di Indonesia, termasuk dua kabupaten di Provinsi Aceh yakni Simeulue dan sebagian di Aceh Singkil.
Beberapa provinsi lain seperti Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau.
"Lokasi gerhana terjadi hampir di seluruh Indonesia termasuk Aceh," kata Peneliti Falak pada Tim Falakiyah Observation Tgk Chiek Kuta Karang Kanwil Kemenag Provinsi Aceh di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan Kanwil Kemenag Aceh melakukan sosialisasi tentang gerhana matahari total kepada sejumlah pelajar Madrasah Aliyah di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Dia menyebutkan gerhana matahari total itu akan terjadi pada 26 Desember 2019. Keadaan gerhana yang terjadi berbeda di setiap daerah berkisar antara 80 hingga 100 persen.
Kata dia waktu terjadi gerhana diprediksi pada kontak pertama pukul 10.08 WIB, kemudian awal gerhana total pukul 11.55 WIB, akhir gerhana total pukul 11.58 WIB, serta kontak keempat pukul 13.56 WIB.
"Durasi gerhana seluruhnya selama tiga jam 47 menit 52 detik. Durasi gerhana total cincin dua menit 53 detik. Data itu untuk seluruh wilayah Aceh khususnya yang dilewati gerhana matahari total yaitu Simeulue dan sebagian Aceh Singkil," kata dia.
Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Daud Pakeh mengatakan sosialisasi tersebut dinilai penting dilakukan dalam upaya memberi pengetahuan pelajar tentang terjadinya gerhana dan alat-alat yang digunakan untuk memantau gerhana.
"Sosialisasi ini penting, satu sisi sebagai sains mereka harus paham kenapa gerhana matahari itu terjadi kemudian kedua untuk masyarakat kita sampaikan lewat anak-anak kita," katanya.
Acara itu turut dihadiri Daud Pakeh sebagai pemateri, tim ahli Falakiyah BHR Aceh dan Dosen MIPA Fisika Universitas Syiah Kuala Suhrawardi, tim Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra, serta tim ahli Falakiyah Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Kanwil Kemenag Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019