Wakil Ketua Umum Majelis Aneuk Beut Aceh Barat (MABAB), Ahmad Jalmadi mengatakan gagalnya kafilah Aceh Barat meraih juara di ajang Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Aceh tahun 2019 karena persiapan dari Dinas Dayah diduga asal-asalan.

"Sangat memalukan seorang kepala dinas menyalahkan pendamping atas kegagalan pada MQK kali ini, padahal kegagalan ini karena daftar perlombaan MQK terlambat diedarkan oleh pihak Dinas Dayah," kata Ahmad Jalmadi, Kamis dini hari.

Baca juga: Dinas Syariat Islam: Kontingen MQK gagal raih juara tanggungjawab Dinas Dayah

Menurutnya, gagalnya kafilah Aceh Barat yang diikuti oleh 20 orang peserta putra-putri, dua orang official, serta empat pendamping kafilah tersebut karena banyak faktor dan diduga tidak memiliki persiapan matang dari intansi terkait.

Diantaranya, kata dia, pertama, sejak keberangkatan rombongan kafilah dari Aceh Barat, para peserta diantar dengan menggunakan bus yang tidak layak pakai untuk memberangkatkan peserta ke Banda Aceh dari Meulaboh.

Baca juga: Selain telantar dan cacat administrasi, peserta MQK Aceh Barat juga gagal raih juara

Bus yang digunakan untuk mengangkut peserta ternyata bus yang bocor di bagian atap sehingga sebagian peserta yang berangkat basah kuyup sehingga memaksa peserta harus berhenti di tengah jalan di kawasan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.

Meski sudah berusaha meminta kepada Kepala Dinas Dayah Kabupaten Aceh Barat, Fariani agar bus diganti, namun usulan tersebut ditolak dengan alasan tidak ada bus lain. Peserta justru disarankan terus melanjutkan perjalanan.

"Karena rombongan sudah basah, akhirnya bus diganti dengan bus lain yang layak pakai setelah kejadian tersebut," katanya menambahkan.

Kejanggalan lainnya, kata dia, yakni disaat proses registrasi administrasi beberapa peserta karena Dinas Dayah Aceh Barat diduga tidak melakukan verifikasi peserta sebelum keberangkatan.

Terkait persoalan telantarnya peserta, kata Ahamd Jalmai, peserta/kafilah dari Aceh Barat hanya ditelantarkan petugas dari dinas terkait dari Kabupaten Aceh Barat ketika berada di Banda Aceh. 

"Setiap keluh kesah serta masalah yang dihadapi oleh peserta kegiatan, selalu pendamping dan pengurus MABAB di Banda Aceh yang mendengar dan mengurus setiap kendala," tuturnya.

Pengurus MABAB juga menyayangkan sikap Dinas Dayah Aceh Barat yang diduga berusaha melepaskan diri dari kegagalan. Padahal, kegagalan tersebut diduga dipicu akibat tidak matangnya persiapan di daerah oleh instansi tersebut, tuturnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019