Pekerjaan pembangunan Masjid Agung di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tuntas dilaksanakan Desember 2019 dan hasilnya memiliki kombinasi desain arsitektur Aceh dan Timur Tengah.

“Masjid Agung Abdya ini luasnya 4.800 meter persegi dan memiliki empat menara serta 12 pintu,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Abdya, Armayadi di Blangpidie, Ahad.

Menurut Armayadi, semua pintu masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Abdya tersebut terbuat dari kuningan, sehingga kelihatannya mirip seperti pintu Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi.

“Jadi, semua pintu yang terpasang ini merupakan replika Masjid Nabawi dengan bahan dari kuningan. Persis sama, hanya saja sedikit lebih kecil, dan desain arsitekturnya kombinasi Aceh-Timur Tengah,” kata Armayadi.

Selain memiliki desain arsitekturnya kombinasi Aceh-Timur Tengah, masjid yang terletak di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie ini juga memiliki beberapa ruang untuk kantor petugas masjid di bagian bawah.

“Di bagian bawah lengkap dengan fasilitas. Ada kamar kantor petugas masjid, ada juga ruang untuk kegiatan-kegiatan rapat keagamaan. Jadi, dengan adanya fasilitas ini tentu kegiatan syiarnya berjalan lebih bagus,” katanya.

Armayadi menjelaskan proyek pembangunan Masjid Agung Abdya tersebut dikerjakan oleh PT Pilar Jurong Sejati dengan menggunakan sumber Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2019.

“Kalau konsultan pengawasnya CV Axial Ettnginering Consultan, dan Alhamdulilah pekerjaannya sudah tuntas dilaksanakan. Jadi, sekarang dalam tahap pembersihan debu yang nempel pada lantai dan jendela,” katanya.

Masjid Agung Abdya yang juga memiliki lahan perkarangan seluas 3 hektare tersebut letaknya sekitar satu kilometer dari pusat Kota Blangpidie (ibukota Kabupaten Abdya).  

Masjid megah di Abdya tersebut pada tahun 2020 akan ada pembangunan tambahan seperti pagar halaman, menyediakan genset untuk masjid termasuk pembangunan lanscape sebagai destinasi wisata Islami.

“Setelah lanscape selesai, baru kedepannya lagi kita bangun balai musafir dalam komplek masjid ini. Balai ini nantinya khusus tempat para musafir beristirahat dan tempat mereka bermalaman,” katanya.

Disamping balai musafir, dalam komplek perkarangan masjid tersebut pemerintah Kabupaten Abdya juga akan membangun pusat pendidikan Islami, seperti Tanam Kanak-kanak dan bangunan lainnya.      

“Insyaallah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kabupaten bulan depan sudah bisa kita laksanakan di masjid ini, karena pekerjaannya sudah tuntas dilakukan oleh pihak rekanan,” demikian Armayadi.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019