Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat Daya akan berkantor di lantai pertama Masjid Agung setelah rumah ibadah tersebut tuntas dikerjakan oleh pihak rekanan Desember 2019.

“Iya benar, lantai pertama Masjid Agung ini akan difungsikan oleh Dinas Syariat Islam sebagai kantor mereka,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Abdya, Thamrin di Blangpidie, Senin.

Baca juga: Masjid Agung Abdya, kombinasi desain arsitektur Aceh dan Timur Tengah

Sekda Thamrin menyampaikan pernyataan itu ketika dirinya bersama dengan sejumlah rombongan pejabat pemkab setempat meninjau Masjid Agung di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie.

Adapun rombongan pejabat tersebut terdiri asisten Pemerintahan Setdakab Abdya, Amrizal, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Salman Al-Farisi, Kadis Perkim dan LH, Armayadi dan Kadis Syariat Islam.    

Dinas Syariat Islam Abdya mulai berkantor di ruangan lantai pertama Masjid Agung tersebut diwacanakan pada pertengahan Januari 2020 tepatnya setelah masjid megah itu diresmikan oleh Bupati Abdya.

“Setelah kita lakukan peresmian pertengahan Januari 2020, baru Dinas Syariat Islam berkantor di lantai pertama masjid ini,” katanya.

Proses pekerjaan pembangunan Masjid Agung Abdya sudah tuntas dilaksanakan oleh rekanan pada Desember 2019 dan hasilnya memiliki kombinasi desain arsitektur Timur Tengah dan Aceh.

Masjid yang bangunannya seluas 4.800 meter persegi tersebut memiliki empat menara dan 12 pintu terbuat dari kuningan, sehingga kelihatannya mirip seperti pintu Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi.

Selain memiliki pintu replika Masjid Nabawi dan berdesain arsitektur Timur Tengah dan Aceh, masjid tersebut juga memiliki 20 ruangan/kamar untuk perkantoran di lantai bawah termasuk aula rapat yang begitu luas.

Proyek pembangunan Masjid Agung Abdya tersebut dikerjakan oleh PT Pilar Jurong Sejati dengan menggunakan sumber Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2019.

“Kalau konsultan pengawasnya CV Axial Ettnginering Consultan, dan Alhamdulilah pekerjaannya sudah tuntas dilaksanakan. Jadi, sekarang tinggal pembersihan debu yang nempel pada lantai dan jendela,” kata Kadis Perkim dan LH Abdya, Armaydi.

Masjid yang memiliki lahan perkarangan seluas tiga hektare dan bangunannya kombinasi desain arsitektur Timur Tengah dan Aceh itu letaknya sekitar satu kilometer dari pusat Kota Blangpidie.  

Pada tahun anggaran 2020 akan ada lanjutan pembangunan tambahan seperti pagar halaman, pengadaan genset untuk masjid termasuk pembangunan lanscape sebagai destinasi wisata Islami.

“Setelah lanscape selesai, baru kedepannya lagi kita bangun balai musafir dalam komplek masjid ini. Balai ini nantinya khusus tempat para musafir beristirahat dan tempat mereka bermalaman,” katanya.

Disamping balai musafir, lanjutnya dalam komplek perkarangan masjid tersebut akan dibangun juga pusat pendidikan Islami, seperti Tanam Kanak-kanak dan bangunan-bangunan lainnya.

“Insyaallah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kabupaten bulan depan sudah bisa kita laksanakan di masjid ini, karena pekerjaannya sudah tuntas dilakukan oleh pihak rekanan,” kata Armayadi.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019